Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Indikator-Indikatornya



1.      Indikator PHBS di tatanan rumah tangga, antara lain:
1.    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya

2.    Memberi Bayi ASI Ekslusif
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan. Asi ekslusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan.
3.    Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4.    Menggunakan Air Bersih
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
5.    Mencuci Tangan dengan Air Bersih Yang Mengalir dan Sabun
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air mengalir dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ini di kenal dengan istilah 7 Langkah.
6.    Menggunakan WC/Jamban Sehat
Anggota rumah tangga menggunakan wc yang sehat untuk BAB dan BAK yaitu yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septic tank, cemplung tertutup yang terjaga kebersihannya).
7.    Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dengan pola Melaksanakan 4M, yaitu:
a. Menguras tempat penampungan air bersih sekurang-kurang seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan
c. Mengumpul, mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
d. Memantau jentik nyamuk secara berkala.
8.    Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
Mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari karena buah Mengandung vitamin, mineral, dan serat yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta memelihara pencernaan.
9.    Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
Aktifitas fisik bisa berupa: Olah raga, jalan santai, ataupun maraton yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesehatan tubuh.
10.  Tidak merokok di dalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

2. Indikator PHBS di tatanan sekolah, antara lain:
1.  Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
2.  Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Di Sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat.  Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.
3.  Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Jamban yang digunakan adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan.
4. Olah raga yang teratur dan terukur
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan olah raga di sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.
5. Memberantas jentik nyamuk
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
6. Tidak merokok di sekolah
Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
Sampah merupakan tempat berkembangnya lalat dan kuman penyakit, dengan mengurangi jumlah sampah berarti juga mengurangi lalat dan bibit penyakit. Cara mengurangi jumlah sampah yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, jika perlu pisahkan antara sampah plastik, kaca, kaleng, dan daun-daunan (organik) dengan membuang dan memisahkan sampah, maka akan mempermudah pengelolaannya, sampah plastik, kaca dan kaleng bisa dijual dan didaur ulang sedangkan sampah daun bisa dijadikan pupuk atau dibakar saja.

3. Indikator PHBS di tatanan tempat kerja, antara lain:
1.      Mengkonsumsi makanan bergizi
Makanan dan minuman yang dikonsumsi harus bergizi, terjamin kebersihannya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus. Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan bekerja menjadi lebih optimal.
2.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Manfaat aktivitas fisik antara lain terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain, berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional, lebih percaya diri, lebih bertenaga dan bugar, keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
3.      Tidak merokok di Tempat Kerja
Tempat kerja penuh dengan pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk kesehatannya. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
4.      Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal ditangan. Saat harus mencuci tangan antara lain setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang binatang, memegang uang, berkebun dan lain-lain). setelah buang air besar, sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan Membunuh kumah penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
5.      Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Dengan menggunakan air bersih, orang-orang yang ada di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain air tidak berwarna harus bening/jernih, tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, tidak berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun, tidak berbau, tidak mengandung kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang menyebabkan Diare.
6.      Memberantas jentik di tempat kerja
Tempat kerja harus bebas jentik sehingga masyarakat di tempat kerja terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah. Memberantas jentik di tempat kerja adalah kegiatan memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di tempat kerja (bak mandi, tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)
7.      Menggunakan jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Alasan harus menggunakan jamban antara lain menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya, tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
8.      Membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam. Sampah dapat menjadi sumber dan tempat hidup vector-vektor yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat di tempat kerja. Selain itu sampah juga dapat menjadi sumber kecelakaan kerja. Membuang sampah pada tempatnya dapat menjadikan tempat kerja lebih asri dan sehat serta aman bagi para pekerja.

4. Indikator PHBS di tatanan tempat umum, antara lain:
1.      Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Dengan menggunakan air bersih, orang-orang yang ada di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain air tidak berwarna harus bening/jernih, tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, tidak berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun, tidak berbau, tidak mengandung kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang menyebabkan Diare.
2.      Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal ditangan. Saat harus mencuci tangan antara lain setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang binatang, memegang uang, berkebun dan lain-lain). setelah buang air besar, sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan Membunuh kumah penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
3.      Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Alasan harus menggunakan jamban antara lain menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya, tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
4.      Membuang sampah pada tempatnya
Sampah merupakan tempat berkembangnya lalat dan kuman penyakit, dengan mengurangi jumlah sampah berarti juga mengurangi lalat dan bibit penyakit. Cara mengurangi jumlah sampah yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, jika perlu pisahkan antara sampah plastik, kaca, kaleng, dan daun-daunan (organik) dengan membuang dan memisahkan sampah, maka akan mempermudah pengelolaannya, sampah plastik, kaca dan kaleng bisa dijual dan didaur ulang sedangkan sampah daun bisa dijadikan pupuk atau dibakar saja.
5.      Tidak merokok di tempat umum
Asap yang dihasilkan dari rokok akan membahayakan perokok itu sendiri dan juga orang lain di sekitarnya. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai upaya perlindungan
untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan
karena lingkungan tercemar asap rokok.
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan,
promosi dan/atau penggunaan rokok. Tempat umum yang merupakan area dilarang merokok, seperti terminal busway, bandara, stasiun
kereta api, mal, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel,
restoran, tempat rekreasi dan sejenisnya.
6.      Menutup makanan dan minuman
Makanan dan minuman yang tidak ditutup dapat tercemar bibit
penyakit yang berasal dari debu, sampah dsb yang jatuh di atasnya
atau dari binatang seperti lalat, kecoa dsb yang hinggap di atas
makanan dan minuman. Oleh karena itu makanan dan minuman
harus ditutup.
7.      Tidak meludah sembarangan
Ludah bisa mengandung bibit penyakit terutama pada orang yang
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di tempat-tempat umum haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
8.      Memberantas jentik di tempat kerja
Tempat umum harus bebas jentik sehingga masyarakat di tempat umum terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah. Memberantas jentik di tempat umum adalah kegiatan memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di tempat kerja (bak mandi, tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)

5. Indikator PHBS di tatanan institusi kesehatan, antara lain:
1.    Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.
2.    Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
3.    Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
4.    Tidak merokok di institusi kesehatan
Institusi kesehatan penuh dengan pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk kesehatannya. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
5.    Tidak meludah sembarangan
Ludah bisa mengandung bibit penyakit terutama pada orang yang
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di institusi kesehatan haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
6.    Memberantas jentik di tempat kerja
Institusi kesehatan harus bebas jentik sehingga masyarakat di institusi kesehatan terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah. Memberantas jentik di institusi kesehatan adalah kegiatan memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di institusi kesehatan (bak mandi, tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)


Sumber:

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment