Air merupakan medium yang tepat bagi berbagai mikroorganisme dan virus untuk menyebar dan menginfeksi manusia. Curah hujan yang meningkat dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Hal ini disebabkan oleh musim hujan yang berdampak pada perubahan suhu dan perubahan kelembaban sehingga mikroorganisme mudah menyebar. Pada beberapa jenis mikroorganisme, perubahan ini menyediakan kemudahan untuk
berkembang biak. Akibatnya, mikroorganisme makin mudah menginfeksi tubuh dan
menyebabkan sakit.
Home
Archive for
2015
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 1 tahun
1970 bahwa pengurus atau pimpinan tempat kerja berkewajiban menyediakan
alat pelindung diri (APD/PPE) untuk para pekerja dan para pekerja
berkewajiban memakai APD/PPE dengan tepat dan benar. Tujuan dari
penerapan Undang- Undang ini adalah untuk melindungi kesehatan pekerja tersebut dari risiko
bahaya di tempat kerja. Jenis APD/PPE yang diperlukan dalam berbagai
aktifitas kerja di industri sangat tergantung pada aktifitas yang
dilakukan dan jenis bahaya yang terpapar.
Kesadaran para pekerja akan penggunaan alat pelindung diri (APD)
dalam bekerja ternyata masih sangat rendah. Berdasarkan temuan dari
survei yang penulis lakukan sejak tahun 2004 sampai saat ini banyak
sekali ditemukan kesalahan dan kekurangan dalam menggunakan APD di
berbagai perusahaan
baik lokal maupun yang berskala international (lihat grafik). Ada dua
faktor utama yang melatar belakangi masalah ini yaitu rendahnya tanggung
jawab management terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja dan rendahnya tingkat kesadaran para pekerja dalam menggunakan APD.
Pengertian KB
- Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
- Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
- WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
1. Indikator
PHBS di tatanan rumah tangga, antara lain:
1. Persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya
MAKALAH
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata
Kuliah Anatomi Fisiologi
Disusun Oleh :
Niky Nanda Nugrahani (G1B014016)
Dewi
Kusmaryani (G1B014020)
Mayassisca (G1B014048)
Dwi
Aisanti Permatasari (G1B014049)
Syifa
Waras Utami (G1B014068)
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU –
ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
BAB II
PEMBAHASAN
- Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria dibedakan menjadi organ kelamin luar
dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari :
1.
Penis
Merupakan organ kopulasi yaitu
hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam
organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan
dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2.
Scrotum
Merupakan selaput pembungkus testis
yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi
spermatozoa.
Organ
reproduksi dalam terdiri dari :
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA
KULIAH MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT
NamaAnggota :
1. Dwi Aisanti
Permatasari G1B014049
2. Syifa Waras
Utami G1B014068
3. Rosiana Nurul
Hidayati G1B014070
4. Beta Ana
Fajar G1B014089
5. Hana Nabilah G1B014099
6. Riyanti Mure G1B014103
7. Azkia Ikrima G1B014106
8.
Dhiny Afrilia Talantan G1B014108
Kelompok :
7
Rombongan :
1
Asisten :
Zahra
Rahmawati
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
KEMENTERIAN RISET
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU –
ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikrobiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme.
(Cipto, et.al., 2013)
Istilah
mikrobiologi pertama kali diperkenalkan tahun 1920-an sebagai subyek ilmu yang
mempelajari organisme mikroskopis dengan banyak manfaat untuk umat manusia
serta penyakit yang menyebabkan agen (Pepeljnjak & Kosalec 2005). Ada beberapa
definisi mikrobiologi, tetapi definisi biasa: sebuah studi mikroorganisme
(archaea, bakteri, jamur, protozoa, alga dan virus) dan memiliki interaksi
dengan organisme hidup lain dan aplikasinya. Sulit untuk melihat organisme
mikroskopis tetapi dengan bantuan mikroskop, organisme seperti bakteri dan
jamur dapat diperbesar dan terlihat dengan jelas. (Hamzah, 2010)
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA
KULIAH MIKROBIOLOGI
BAKTERI TAHAN ASAM
NamaAnggota :
1.
Dwi
Aisanti Permatasari G1B014049
2.
Syifa
Waras Utami G1B014068
3.
Rosiana
Nurul Hidayati G1B014070
4.
Beta
Ana Fajar G1B014089
5.
Hana
Nabilah G1B014099
6.
Riyanti
Mure G1B014103
7.
Azkia
Ikrima G1B014106
8. Dhiny
Afrilia Talantan G1B014108
Kelompok :
7
Rombongan :
1
Asisten :
Zahra
Rahmawati
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan salah
satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih menjadi
penyebab utama kematian di dunia. Prevalensi TB di Indonesia dan negara-negara
sedang berkembang lainnya cukup tinggi. Pada tahun 2006, kasus baru di
Indonesia berjumlah >600.000 dan sebagian besar diderita oleh masyarakat
yang berada dalam usia produktif (15–55 tahun). Angka kematian karena infeksi
TB berjumlah sekitar 300 orang per hari dan terjadi >100.000 kematian per
tahun. Hal tersebut merupakan tantangan bagi semua pihak untuk terus berupaya
mengendalikan infeksi ini.Salah satu upaya penting untuk menekan penularan TB
di masyarakat adalah dengan melakukan diagnosis dini yang definitif. (Saptawati,
2004)
TUGAS
TERSTRUKTUR
MATA
KULIAH HUKUM DAN ETIKA KESEHATAN
PEMBENTUKAN
KELUARGA SAKINAH PADA PASUTRI
Disusun oleh:
Kelas : A
Kelompok : 6
Anggota : 1. Mayassisca G1B014048
2. Dwi Aisanti P. G1B014049
3. Anissaa Latifaa Nur Jannah G1B014050
4. Irma Khairunnisa G1B014065
5. Syifa Waras Utami G1B014068
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
Kata
Pengantar
Segala puji
bagi Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas atau
materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan Allah swt, dosen mata kuliah Hukum dan Etika Kesehatan, orang tua,
dan teman-teman sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Etika Kesehatan dan agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang pembentukan keluarga sakinah pada pasutri yang telah
disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, dan referensi.
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)
METODE SIMULASI
Disusun oleh:
ALFIANTI NURFADILLAH G1B014031
SITI SANDRIANTI
F. G1B014043
SYIFA WARAS UTAMI G1B014068
ALIFAAH WINDA N. G1B014084
NISA KHOIRULLISANI G1B014100
KELAS A
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
METODE SIMULASI
A.
Pengertian Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas
(2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu
dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya;
simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model
statistic atau pemeran.
Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan
Resume Film Patch Adams
Disusun
Oleh :
Nama :
Syifa Waras Utami
NIM : G1B014068
Kelas : A
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
PENDAHULUAN
Patch Adams adalah sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah nyata
tentang Dr. Hunter “Patch” Adams yang terkenal dengan metode penyembuhannya
yang tidak lazim dan melawan pakem tradisional kedokteran. Film ini dimulai
pada saat Hunter mengalami depresi berat, namun secara sukarela masuk ke rumah sakit jiwa lantaran
ingin sembuh. Dia masuk ke Rumah Sakit Jiwa Virginia, tepatnya di Rumah
Sakit Fairfax.
Jumlah
Penduduk Jakarta Timur Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun
2013
Kecamatan
|
Kelurahan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
MATRAMAN
|
KAYU
MANIS
|
15120
|
14940
|
MATRAMAN
|
PAL
MERIAM
|
12057
|
11874
|
MATRAMAN
|
KEBON
MANGGIS
|
10112
|
9857
|
MATRAMAN
|
UTAN
KAYU SELATAN
|
19372
|
19193
|
PULO
GADUNG
|
PULO
GADUNG
|
20094
|
18936
|
PULO
GADUNG
|
PISANGAN
TIMUR
|
24621
|
23848
|
PULO
GADUNG
|
CIPINANG
|
23251
|
22571
|
PULO
GADUNG
|
JATINEGARA
KAUM
|
13809
|
12993
|
PULO
GADUNG
|
RAWAMANGUN
|
22167
|
21936
|
PULO
GADUNG
|
KAYU
PUTIH
|
24459
|
24351
|
PULO
GADUNG
|
JATI
|
18485
|
18643
|
JATINEGARA
|
KAMPUNG
MELAYU
|
15846
|
14859 |
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)