Makalah Sistem Informasi Rumah Sakit



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN
HOSPITAL INFORMATION SYSTEM (HIS)
“Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)”




Disusun oleh :
1.      Natalia Dessy P.N             G1B014061
2.      Rani Nurlistiawati             G1B014064
3.      Syifa Waras Utami            G1B014068
4.      Hanifah Khulsum              G1B014069
5.      Rosiana Nurul                   G1B014070
6.      Nur Vianingsih                  G1B014071
Kelas A
Kelompok 8


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan adanya era globalisasi, perkembangan teknologi semakin meningkat. Perkembangn teknologi tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan seluruh bidang, termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran berkembang sangat pesat dan hal ini harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu sehingga  mempermudah penyelesaian masalah yang semakin kompleks di rumah sakit.

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, karena berbagai jenis tenaga kesehatan yang ada dengan perangkat keilmuannya masing-masing saling berinteraksi satu sama lain.
Saat  ini, hampir seluruh  rumah sakit berlomba–lomba  mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menerapkan teknologi yang canggih pada sistem pelayanannya. Salah satu penerapan teknologi yang  dikembangkan pada sistem pelayanan rumah sakit adalah sistem informasi rumah sakit berbasis komputer. Sistem informasi rumah sakit tersebut dapat mendukung perubahan serta perbaikan segala aspek di rumah sakit, baik dari segi sarana dan prasarana, finansial, perlengkapan alat-alat medis maupun sumber daya manusia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Rumah Sakit?
2.      Apa tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit?
3.      Apa tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
4.      Apa saja sub sistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
5.      Bagaimana bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
6.      Apa saja faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Rumah Sakit
2.      Untuk mengetahui tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit
3.      Untuk mengetahui tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit
4.      Untuk mengetahui subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
5.      Untuk mengetahui bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi Rumah Sakit
6.      Untuk mengetahui faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit


BAB II
ISI
A.    Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada paien dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada pasien (Kusumadewi, 2009).
Menurut Paul R. Vegoda (1987), sistem informasi rumah sakit (HIS) didefinisikan sebagai sistem informasi yang terintegrasi yang meningkatkan perawatan pasien dengan meningkatkan pengetahuan pengguna dan mengurangi ketidakpastian sehingga rasional keputusan harus dibuat dari informasi yang diberikan. Haux, Schmücker, dan Winter (1996) memandang sistem informasi rumah sakit sebagai seluruh informasi pengolahan dan subsistem penyimpanan informasi rumah sakit, dimana ianya tidak hanya tentang sistem komputer dan jaringan, dan aplikasi berbasis komputer sistem yang diinstal pada mereka, tapi itu juga tentang informasi di rumah sakit secara keseluruhan.
B.     Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Mukhtar (2008), tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi itu sendiri, dan subsistem antara lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya.
Adapun tujuan lainnya antara lain:
a.    Merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan
b.    Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional
c.    Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.
Sedangkan menurut Aghazadeh (2012), tujuan dari sistem informasi rumah sakit (HIS) adalah mendukung kegiatan rumah sakit di tingkat praktis, taktis, dan strategis. Dengan kata lain, tujuan dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah menggunakan komputer dan peralatan komunikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, pengolahan, pembacaan, dan komunikasi antara pasien yang peduli dengan administrasi data pada semua kegiatan rumah sakit dan memenuhi semua kebutuhan konsumen. Secara umum, tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dapat diringkas sebagai berikut:
a.                             Meningkatkan efisiensi staf
b.                            Menghilangkan duplikasi dan prosedur yang tidak perlu
c.                             Menggunakan komputer sebagai alat kerja
d.                            Statistik dan teknik pencarian data lebih cepat dan lebih akurat
e.                             Meningkatkan kualitas dari status kesehatan
f.     Menciptakan metode kerja yang modern sistem dan metode kerja standar rumah sakit yang terstandardisasi
g.                            Sistem komunikasi data antara rumah sakit dan medis
h.    Negara mencapai basis data terdistribusi di negara dan menciptakan hubungannya dengan Jaringan Kesehatan Dunia
i.                              Mempromosikan kesehatan masyarakat

C.    Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut  Payam Homayounfar (2012), tugas yang paling penting dalam informasi rumah sakit sistem dapat diringkas sebagai berikut:
1.      Penyimpanan dan pemantauan kondisi pasien:
·         Mengakurasi dan menyimpan secara elektronik catatan medis pasien (misalnya alergi obat) disediakan
·         Mengatur sistem peringatan visual dan audio
·         Interval waktu dan / atau periode pengujian untuk tes pada pasien menjadi spesifik
·         Pengolahan data dan analisis untuk keperluan statistik dan penelitian berorientasi tujuan
·         Menampilkan status rawat inap dan rawat jalan serta kinerja secara keseluruhan dalam sistem informasi rumah sakit

2.      Manajemen dan aliran data:
·         Dukungan otomatis transfer data pasien antara departemen dan lembaga-lembaga
·         Mengaktifkan grafis atau digitized diagnostik gambar dari rumah sakit database berdasarkan sistem pengambilan terpadu
·         Tanda tangan digital, untuk menciptakan perintah internal secara elektronik
·         Menjaga komunikasi dengan sistem informasi laboratorium
·         Pendaftaran sumber daya manusia dan properti lainnya
3.      Aspek keuangan:
·         Efisien administrasi keuangan
·         Menggunakan dan memantau obat-obatan dan efektivitas proses Pemesanan
·         Biaya pengobatan terdaftar dan terlaporkan
·         Menyediakan representasi otomatis dari kebutuhan staf Keperawatan

D.    Subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Sabarguna (2003), Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) terdiri dari beberapa subsistem, antara lain:
1.      Subsistem Layanan kesehatan
Subsistem ini terdiri dari :
a.       Modul rawat inap berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap. Di dalam modul rawat inap berfungsi untuk mencatat tindakan rawat inap, diagnose rawat inap, informasi rincian biaya pasien secara realtime, rincian informasi selisih biaya pasien antara tunai dan jaminan, informasi status ruangan rawat inap, arsip data pasien rawat inap dan Laporan. Kemudian di dalam sub laporan terdapat bagian-bagian yang meliputi laporan tindakan rawat inap, daftar pasien rawat inap, daftar tarif ruangan, daftar tarif tindakan rawat inap, rincian biaya perawatan per pasien, rekap biaya perawatan per pasien, rincian jasa dokter, rekap jasa dokter, laporan pasien inap, dan laporan pasien pulang.
b.      Modul rawat jalan berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan Dalam modul rawat jalan berfungsi untuk mencatat pembayaran transaksi rawat jalan pasien, pembayaran pasien luar, dan Laporan. Kemudian di dalam sub menu laporan terdapat laporan pendapatann rawat jalan(rincian), laporan pendapatan rawat jalan(rekap), rekap rawat jalan berdasarkan poliklinik, Rekap Rawat Jalan Berdasarkan dokter, Rekap Rawat Jalan Berdasarkan tindakan, daftar tariff rawat jalan, rincian jasa dokter rawat jalan, rekap jasa dokter rawat jalan, rekap pendapatan kasir rawat jalan dan rekap pendapatan kasir kasir rawat jalan per dokter
c.       Modul layanan penunjang medis yang termasuk di dalamnya tindakan medis, pemeriksaan laboratorium, dsb.

2.      Subsistem Rekam Medis
Informasi rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok data yaitu : data master pasien, data akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok data tersebut dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu:
a.       Data mengenai identitas pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien, demografi, penanggung jawab medis dan keuangan pasien.
b.      Data mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan, dokter yang menangani, status diagnosa terakhir.
c.       Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik, penunjang medis dll), diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan oleh dokter, perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
d.      Data mengenai biaya layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang medis, pemakaian obat dan pemakaian peralatan

3.      Subsistem Personalia
Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga administratif rumah sakit. Berikut adalah modul-modul yang terdapat dalam personalia:
a.       Modul data pribadi dokter
Dalam modul ini akan ada rekap data pribadi dari dokter. Data yg berkenaan dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan kedudukan dl keluarga.
b.      Modul data gaji, fee, tunjangan dll
Dalam modul ini terdapat rekap data gaji, tunjangan bahkan tambahan gaji bagi karyawan/pegawai yang lembur.
c.       Modul data kepegawaian dokter (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akan ada rekap data kepegawaian di rumah sakit. meliputi bagiannya serta jabatannya di rumah sakit tersebut.
d.      Modul history pendidikan dokter
Dalam modul ini akan ada rekap history pendidikan dokter yang bekerja di rumah sakit ini. Rekap data pendidikan meliputi tempat dokter tersebut  melakukan pedidikan.
e.       Modul history kesehatan dokter
Dalam modul ini akan merekap data kesehatan dari dokter yang bersangkutan. meliputi tentang riwayat kesehatan yang bersangkutan, pernah mengalami berbagai penyakit apa saja dan apa memiliki alergi tertentu.
f.       Modul data pribadi karyawan
Dalam modul ini akam ada rekap data pribadi dari pegawai. data yg berkenaan dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan kedudukan dl keluarga.
g.      Modul data kepegawaian karyawan (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akam merekap data kariawan di dalam keterkaitannya dengan jabatan di rumah sakit. meliputi bagian, jabatan, poli dll di rumah sakit tersebut.
h.      Modul pendapatan / fee dokter perbulan
Modul ini akan merekap data gaji dari dokter perbulan yang harus di bayarkan oleh rumah sakit.
i.        Modul pencetakan pendapatan / fee dokter perbulan
Dalam modul ini akan ada pencetakan dari pendapatan dokter perbulan yang akan di cetak perbulan.
4.      Subsistem Keuangan
Sistem Keuangan SIRS dimulai dari Billing Pasien, Penagihan dan Akuntansi. Modul ini digunakan untuk menghitung segala Aktifitas Pasien di rumah sakit yang berhubungan dengan keuangan, modul ini bersifat on-line disemua lini sehingga perhitungan biaya dapat dilakukan dengan cepat dan terpusat. Menu billing dapat di monitor setiap saat oleh petugas yang berwenang, dan modul ini berakhir di penagihan akhir pasien.
Modul ini juga on-line kemodul Akuntansi khususnya di AR (Account Receivable) sehingga untuk kepertuan administrasi keuangan tidak perlu ada entry ulang. Petugas keuangan tinggal melakukan posting data. Yang termasuk dalam modul ini adalah :
a.       Perhitungan Beban Biaya
b.      Pembayaran di Kasir
c.       Pengembalian Deposit /Uang Muka oleh Bendahara
5.      Subsistem Sarana dan Prasarana
Suatu rumah sakit tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa didukung dengan perlengkapan rumah sakit sebagai sarana rumah sakit. Perlengkapan rumah sakit merupakan segenap benda atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan rumah sakit.
·         Sarana Rumah Sakit
Jadi pada system informasi rumah sakit yang kami buat akan berisi beberapa sarana yang berupa alat seperti  :
a.      Alat pembalut.
b.      Alat-alat perawatan
c.      Alat - alat penampungan
d.     Hospital Wares/ Utensils
e.      Jarum Suntik
f.       Semprit
g.      Alat-alat bedah
h.      Alat-alat kedokteran umum
·            Prasarana Rumah Sakit meliputi bangunan pendukung seperti :
a.       Rawat Jalan
b.      Rawat Inap
c.       Gawat Darurat
d.      Operasi
e.       Ruang radiologi
f.       Laboratorium
g.      Ruang sterilisasi (CSSD)
h.      Ruang farmasi/apotik
i.        Ruang diklat
j.        Ruang adm. & kantor
k.      PKMRS
l.        Ruang menyusui
m.    Ruang tenaga kesehatan
n.      Ruang ibadah, r. tunggu
o.      Ruang mekanik
p.      Dapur
q.      Laundry
r.        Kamar jenazah
s.       Taman terapetik
t.        Penghijauan dan Parkir

·         Detail dari modul ini terdiri dari :
a.       Data Pemasok
b.      Order Pembelian
c.       Invoice
d.      Laporan Pengadaan Barang
e.       Data Gudang / Depo
f.        Posisi Stock Awal
g.      Permintaan barang
h.      Barang Ketuar
i.        Barang Masuk
j.        Laporan Stock Barang
6.      Subsistem Farmasi atau Obat
Manajemen Farmasi dilakukan dengan menggunakan On-Line Sistem baik untuk pengeluaran ke pasien melalui resep yang dikirim secara On-line dari dokter maupun pada saat permintaan persediaan ke gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep sudah lengkap termasuk resep obat racikan yang akan mengurangi persediaan di Instalasi Farmasi.

E.     Hubungan antar Subsistem Informasi Rumah Sakit
Skema hubungan antar subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit secara global dapat dilihat dari gambar berikut.
Description: rancang bangun.png

F.     Pengaplikasian Sistem Informasi Rumah Sakit
1.       Login sistem dengan memasukkan username dan password
2.       Klik ikon registrasi di tab menu
3.       Pilih nama pasien
4.       Klik tab transaksi OPD
5.       Mengisi data informasi dan klik save
6.       Klik ikon modul dokter di tab menu
7.       Klik nama pasien dan klik serve
8.       Klik link untuk melihat diagnosis
9.       Isi riwayat pasien dan SOAP detail

10.   Untuk melihat hasil lab riwayat pasien, klik tab result history
11.   Klik view result untuk melihat hasil lab
12.   Kembali ke modul dokter
13.   Setelah dokter selesai mendiagnosis pasien, pilih menu patient, dan klik done
14.   Pasien dapat membayar tagihan dengan memilih modul kasir di menu
15.   Pilih nama pasien dan klik Charge itu membayar

16.   Klik Charge yang menghubungkan ke item/servis yang ada
17.   Masukkan jumlah tagihan, lalu klik Charge

18.   Untuk menggunakan diskon, cukup klik other discounts dan masukkan data
19.   Kemudian klik Post OPD Payment dan konfirmasi dengan klik OK
20.   Masukkan besar tagihan, lalu klik post

          Dalam pengaplikasian sistem informasi rumah sakit di atas, kita dapat mengetahui bahwa sistem informasi rumah sakit dapat mempermudah dokter maupun tenaga kesehatan lain untuk menginput data registrasi pasien, mencatat rekam medis pasien, maupun dalam menyampaikan hasil diagnosis dokter ke sub bagian farmasi atau obat, dan juga memberitahu ke sub bagian keuangan bahwa pasien sudah mendapatkan layanan medis, kemudian melanjutkannya ke proses pembayaran tagihan rumah sakit.
G.    Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Garrido et al., (2004), beberapa faktor-faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah sakit antara lain:
1.      Pertama, komitmen kepemimpinan senior untuk melaksanakan target yang jelas dan harapan yang sangat penting untuk keberhasilan. Perubahan proses operasional, peran pekerjaan, dan budaya organisasi akan memerlukan sumber daya dan dukungan yang kuat dan konsisten kepemimpinan. Semua tingkat manajemen harus diinformasikan secara jelas dan bertanggung jawab atas tindakan kunci yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit.
2.      Kedua, tepat waktu pelaksanaan sistem informasi rawat inap sangat penting karena dampak akibat dari penundaan pada benefit realisasi mahal.
3.      Ketiga, karena sebagian besar biaya tahunan merupakan dari biaya tenaga kerja, manajemen senior perlu untuk bermitra dengan tenaga kerja untuk mengambil keuntungan dari efisiensi diperkenalkan ke alur kerja oleh Sistem Informasi Rumah Sakit.
4.      Keempat, internal kebijakan harus memerlukan dokter dan staf garis depan untuk secara komprehensif dan akurat mengkodifikasi semua prosedur rumah sakit. Akhirnya, alur kerja harus dirancang ulang untuk menggabungkan dan memanfaatkan fungsi sistem.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat kini diterapkan oleh berbagai bidang dalam pembangunan, termasuk bidang kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, seperti pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis, dan sebagainya membutuhkan Sistem Informasi Rumah Sakit untuk mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem Informasi Rumah Sakit adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk rumah sakit dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada pasien.
Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan,menyajikan informasi rumah sakit secara nasional, melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit secara nasional. Sedangkan tugas Sistem Informasi Rumah Sakit antara lain mengatur penyimpanan dan pemantauan kondisi pasien, manajemen dan aliran data, dan aspek keuangan. Selain itu, Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki beberapa subsistem, yaitu Subsistem Layanan kesehatan, Subsistem Rekam medis, Subsistem Personalia, Subsistem Keuangan, Subsistem Sarana dan Prasarana, Subsistem Farmasi atau Obat. Faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit salah satunya adalah komitmen dari manajer untuk melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit. Komitmen yang kuat dari manajer akan mengoptimalkan pengaplikasian Sistem Informasi Rumah Sakit sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Aghazadeh, S., et.al. 2012. Review The Role Of Hospital Information Systemin Medical Services Development. International Journal of Computer and Engineering. Vol 4. No.6
Garrido, T., et.al. (2004). Making the business case for hospital information systems. —A Kaiser Permanente Investment Decision. Journal Health Care Finance, 31(2):16–25.
Haux R, Schmücker P, Winter A. 1996. Gesamtkonzept der Informationsverarbeitung im Krankenhaus. Management & Krankenhaus. 11/96:45–50.
Kusumadewi S, dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mukhtar. 2008. Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur di BLU RSD dr. Fauziah Kabupaten Bireuen. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara
Paul R. Vegoda. 1987. Introduction To Hospital Information Systems. International Journal of Clinical Monitoring and Computing. Volume 4, Issue 2, pp 105-109.
Payam Homayounfar. (2012). Process mining challenges in hospital information systems.Proceedings of the Federated Conference on Computer Science and Information Systems. – FEDCSIS, Wroclaw, Poland, pp. 1135–1140.
Sabarguna, B. (2003) Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

1 comments: