Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Indikator-Indikatornya
1. Indikator
PHBS di tatanan rumah tangga, antara lain:
1. Persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya
2. Memberi
Bayi ASI Ekslusif
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan. Asi ekslusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan.
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan. Asi ekslusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan.
3. Menimbang
Bayi dan Balita setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4. Menggunakan
Air Bersih
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
5. Mencuci
Tangan dengan Air Bersih Yang Mengalir dan Sabun
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air mengalir dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ini di kenal dengan istilah 7 Langkah.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air mengalir dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ini di kenal dengan istilah 7 Langkah.
6. Menggunakan
WC/Jamban Sehat
Anggota rumah tangga menggunakan wc yang sehat untuk BAB dan BAK yaitu yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septic tank, cemplung tertutup yang terjaga kebersihannya).
Anggota rumah tangga menggunakan wc yang sehat untuk BAB dan BAK yaitu yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septic tank, cemplung tertutup yang terjaga kebersihannya).
7. Memberantas
jentik di rumah sekali seminggu.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dengan pola Melaksanakan 4M, yaitu:
a. Menguras tempat penampungan air bersih sekurang-kurang seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan
c. Mengumpul, mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
d. Memantau jentik nyamuk secara berkala.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dengan pola Melaksanakan 4M, yaitu:
a. Menguras tempat penampungan air bersih sekurang-kurang seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan
c. Mengumpul, mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
d. Memantau jentik nyamuk secara berkala.
8. Makan
Buah dan Sayur Setiap Hari
Mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari karena buah Mengandung vitamin, mineral, dan serat yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta memelihara pencernaan.
Mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari karena buah Mengandung vitamin, mineral, dan serat yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta memelihara pencernaan.
9. Melakukan
Aktivitas Fisik Setiap Hari
Aktifitas fisik bisa berupa: Olah raga, jalan santai, ataupun maraton yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesehatan tubuh.
Aktifitas fisik bisa berupa: Olah raga, jalan santai, ataupun maraton yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesehatan tubuh.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2.
Indikator PHBS di tatanan sekolah, antara lain:
1. Mencuci
tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Perilaku cuci tangan dengan air
mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare,
kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu
burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir
dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung
kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah
beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau
batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan
penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini.
Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat
menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin
sekolah
Di Sekolah siswa dan guru membeli
atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat.
Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus
makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air
matang untuk kebutuhan minum.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan
sehat
Jamban yang digunakan adalah jamban
yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan,
tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan.
4. Olah
raga yang teratur dan terukur
Aktivitas fisik adalah salah satu
wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Kegiatan olah raga di sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan
fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan
kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar
tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan
dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru,
memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat
badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung
koroner, serta memperlancar peredaran darah.
5. Memberantas
jentik nyamuk
Kegiatan ini dilakukan dilakukan
untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti
penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah
dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat
penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan
lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan
jentik nyamuk ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
6. Tidak
merokok di sekolah
Timbulnya kebiasaan merokok diawali
dari melihat orang sekitarnya merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini
mencontoh dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak
menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di
lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat
berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.
7. Menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan
Siswa menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan setiap bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak
sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada
anak usia sekolah.
8. Membuang
sampah pada tempatnya.
Sampah merupakan
tempat berkembangnya lalat dan kuman penyakit, dengan mengurangi jumlah sampah
berarti juga mengurangi lalat dan bibit penyakit. Cara mengurangi jumlah sampah
yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, jika perlu pisahkan antara sampah
plastik, kaca, kaleng, dan daun-daunan (organik) dengan membuang dan memisahkan
sampah, maka akan mempermudah pengelolaannya, sampah plastik, kaca dan kaleng
bisa dijual dan didaur ulang sedangkan sampah daun bisa dijadikan pupuk atau
dibakar saja.
3. Indikator PHBS di
tatanan tempat kerja, antara lain:
1. Mengkonsumsi makanan bergizi
Makanan dan minuman
yang dikonsumsi harus bergizi, terjamin kebersihannya, terbebas dari zat-zat
berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus. Makanan yang bergizi akan
meningkatkan kesehatan dan bekerja menjadi lebih optimal.
2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Melakukan aktivitas
fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,
sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika
lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat yang
diperoleh juga lebih banyak. Manfaat aktivitas fisik antara lain terhindar dari
penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing
manis, dan lain-lain, berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang
lebih kuat, bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional, lebih percaya diri,
lebih bertenaga dan bugar, keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
3. Tidak merokok di Tempat Kerja
Tempat kerja penuh
dengan pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi sampai usia lanjut, akan
terpapar asap rokok yang berbahaya untuk kesehatannya. Rokok ibarat pabrik
bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
4. Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun
Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih
tertinggal ditangan. Saat harus mencuci tangan antara lain setiap kali tangan
kita kotor (setelah memegang binatang, memegang uang, berkebun dan lain-lain).
setelah buang air besar, sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan Membunuh
kumah penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti Diare,
Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
5. Menggunakan air bersih
Air yang kita
pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai,
mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya haruslah air bersih,
agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Dengan menggunakan
air bersih, orang-orang yang ada di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya
dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan
melalui indera kita, antara lain air tidak berwarna harus bening/jernih, tidak
keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, tidak
berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun, tidak berbau, tidak mengandung
kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang menyebabkan Diare.
6. Memberantas jentik di tempat kerja
Tempat kerja harus bebas
jentik sehingga masyarakat di tempat kerja terhindar dari berbagai penyakit
yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah. Memberantas
jentik di tempat kerja adalah kegiatan memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih
yang ada di tempat kerja (bak mandi, tempat penampungan air bersih dll) apakah
bebas dari jentik nyamuk atau tidak. PSN merupakan kegiatan memberantas telur,
jentik dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah,
Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)
7. Menggunakan jamban
Jamban adalah suatu
ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Alasan harus menggunakan jamban antara lain menjaga lingkungan bersih, sehat
dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya, tidak
mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
8. Membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah suatu
bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
alam. Sampah dapat menjadi sumber dan tempat hidup vector-vektor yang dapat
membahayakan kesehatan masyarakat di tempat kerja. Selain itu sampah juga dapat
menjadi sumber kecelakaan kerja. Membuang sampah pada tempatnya dapat
menjadikan tempat kerja lebih asri dan sehat serta aman bagi para pekerja.
4. Indikator PHBS di
tatanan tempat umum, antara lain:
1. Menggunakan air bersih
Air yang kita
pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan
lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya haruslah air bersih,
agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Dengan menggunakan
air bersih, orang-orang yang ada di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya
dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Air bersih secara fisik dapat
dibedakan melalui indera kita, antara lain air tidak berwarna harus
bening/jernih, tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya, tidak berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun, tidak
berbau, tidak mengandung kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang
menyebabkan Diare.
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun
Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa sabun, kotoran dan kuman
masih tertinggal ditangan. Saat harus mencuci tangan antara lain setiap kali
tangan kita kotor (setelah memegang binatang, memegang uang, berkebun dan
lain-lain). setelah buang air besar, sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan
Membunuh kumah penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti
Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
3. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu
ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya. Alasan harus menggunakan jamban antara lain menjaga lingkungan
bersih, sehat dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang ada
disekitarnya, tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
4. Membuang sampah pada tempatnya
Sampah merupakan
tempat berkembangnya lalat dan kuman penyakit, dengan mengurangi jumlah sampah
berarti juga mengurangi lalat dan bibit penyakit. Cara mengurangi jumlah sampah
yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, jika perlu pisahkan antara sampah
plastik, kaca, kaleng, dan daun-daunan (organik) dengan membuang dan memisahkan
sampah, maka akan mempermudah pengelolaannya, sampah plastik, kaca dan kaleng
bisa dijual dan didaur ulang sedangkan sampah daun bisa dijadikan pupuk atau
dibakar saja.
5. Tidak
merokok di tempat umum
Asap yang dihasilkan
dari rokok akan membahayakan perokok itu sendiri dan juga orang lain di
sekitarnya. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai upaya perlindungan
untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan
karena lingkungan tercemar asap rokok.
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan,
promosi dan/atau penggunaan rokok. Tempat umum yang merupakan area dilarang merokok, seperti terminal busway, bandara, stasiun
kereta api, mal, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel,
restoran, tempat rekreasi dan sejenisnya.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai upaya perlindungan
untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan
karena lingkungan tercemar asap rokok.
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan,
promosi dan/atau penggunaan rokok. Tempat umum yang merupakan area dilarang merokok, seperti terminal busway, bandara, stasiun
kereta api, mal, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel,
restoran, tempat rekreasi dan sejenisnya.
6. Menutup makanan dan minuman
Makanan dan minuman
yang tidak ditutup dapat tercemar bibit
penyakit yang berasal dari debu, sampah dsb yang jatuh di atasnya
atau dari binatang seperti lalat, kecoa dsb yang hinggap di atas
makanan dan minuman. Oleh karena itu makanan dan minuman
harus ditutup.
penyakit yang berasal dari debu, sampah dsb yang jatuh di atasnya
atau dari binatang seperti lalat, kecoa dsb yang hinggap di atas
makanan dan minuman. Oleh karena itu makanan dan minuman
harus ditutup.
7. Tidak meludah sembarangan
Ludah bisa mengandung
bibit penyakit terutama pada orang yang
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di tempat-tempat umum haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di tempat-tempat umum haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
8. Memberantas jentik di tempat kerja
Tempat umum harus
bebas jentik sehingga masyarakat di tempat umum terhindar dari berbagai
penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan
Kaki Gajah. Memberantas jentik di tempat umum adalah kegiatan memeriksa
tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di tempat kerja (bak mandi,
tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak.
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis
(Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. Lakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus
Menghindari gigitan nyamuk)
5. Indikator PHBS di
tatanan institusi kesehatan, antara lain:
1.
Menggunakan air bersih
Berbagai
penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi
air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan
diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan
sederhana.
2.
Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia
merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain tipus,
disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan
sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman,
sumber air, tanah dan sebagainya.
3.
Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan
menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan
kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa
menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
4.
Tidak merokok
di institusi kesehatan
Institusi kesehatan penuh dengan
pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi sampai usia lanjut, akan terpapar asap
rokok yang berbahaya untuk kesehatannya. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam
satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar4.000 bahan kimia
berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan
kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
5.
Tidak
meludah sembarangan
Ludah bisa
mengandung bibit penyakit terutama pada orang yang
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di institusi kesehatan haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
sedang sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit,
masyarakat di institusi kesehatan haruslah membuang ludah di
tempat sampah atau pergi ke toilet.
6.
Memberantas
jentik di tempat kerja
Institusi kesehatan
harus bebas jentik sehingga masyarakat di institusi kesehatan terhindar dari
berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah,
Malaria dan Kaki Gajah. Memberantas jentik di institusi kesehatan adalah
kegiatan memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di institusi
kesehatan (bak mandi, tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari
jentik nyamuk atau tidak. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)
Sumber:
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Post a Comment