Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan
Resume Film Patch Adams
Disusun
Oleh :
Nama :
Syifa Waras Utami
NIM : G1B014068
Kelas : A
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
PENDAHULUAN
Patch Adams adalah sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah nyata
tentang Dr. Hunter “Patch” Adams yang terkenal dengan metode penyembuhannya
yang tidak lazim dan melawan pakem tradisional kedokteran. Film ini dimulai
pada saat Hunter mengalami depresi berat, namun secara sukarela masuk ke rumah sakit jiwa lantaran
ingin sembuh. Dia masuk ke Rumah Sakit Jiwa Virginia, tepatnya di Rumah
Sakit Fairfax.
Saat di rumah sakit, Hunter dikenalkan dengan pasien pria tua yang
mengalami sindrom kejeniusan, nama pria tua itu adalah Arthur Mendelson. Pada
malam itu, Arthur mengajarkan Adams tentang bagimana berpikir agar dapat
melihat sesuatu hal yang orang lain tak melihatnya. Pada malam berikutnya,
Hunter membantu Rudy yang trauma
dan takut terhadap hewan kecil. Saat itu, Rudy
ketakutan karena merasa ada tupai didekatnya padahal tidak ada, lalu
Hunter memberikan sugesti peperangan melawan Tupai sehingga bangkitlah
keberanian Rudy. Dari kejadian itu, Patch sadar bahwa pengobatan
secara medis saja tidak cukup untuk menyembuhkan sang pasien, tapi perlu ada
pendekatan secara psikologi sehingga pasien bisa memperoleh kenyamanan,
meningkatkan kualitas hidupnya dan tetap berani menjalani hari esok.
Pasca keluar dari rumah sakit, Hunter langsung mendaftarkan
diri di salah satu universitas kedokteran, yaitu Virginia Medical University.
Dia memakai nama Patch Adams (nama julukan dari rekan-rekannya di Rumah Sakit
Jiwa), bukan lagi Hunter Adams. Patch dalam bahasa inggris artinya adalah
tambalan. Hal ini disebabkan saat Hunter sedang mengunjungi Arthur, ia menambal
sebuah gelas milik Arthur yang bocor. Selain itu makna lain dari kata Patch
adalah Hunter ingin membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh
orang-orang.
Patch melihat metode pengobatan yang
diajarkan sangat kaku karena hanya melihat sisi badaniah dan mengabaikan sisi
rohaniah. Pada
tingkat satu, mahasiswa dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien,
tetapi Patch selalu menyempatkan datang ke rumah
sakit untuk melihat keadaan pasien-pasien yang berada dirumah sakit tersebut.
Upaya yang dilakukan Patch dimulai dengan masuk ke kamar pasien anak-anak
dengan penyakit kanker. Patch kemudian mulai bertingkah seperti badut.
Semua anak yang tadinya hanya berbaring dan lemas kini gembira bahkan hingga
tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Patch.
Dr. Walcott menentang keras aksi pendekatan
kepada pasien yang dilakukan Patch. Menurutnya, dokter tidak bisa berada satu
level dengan pasien dan Patch tidak bisa terus mengembangkan teori
kemanusiaannya tersebut karena tidak sesuai dengan apa yang seharusnya
dilakukan dokter selama ini. Patch tidak peduli kecaman dari dr. Walcott, hingga akhirnya Patch diberi
sanksi agar tidak datang ke rumah sakit karena telah mengganggu pasien dan
membuat onar di rumah sakit. Perjuangan Patch tidak berhenti disitu saja, dia
mulai mencari dukungan dari rekannya dan mencari cara agar terus berinteraksidengan
pasien-pasien di rumah sakit
Kemudian pada suatu malam, Patch serta
rekannya (Truman
Schiff dan Carin Fisher) menuju ruangan pasien
bernama Jackie. Jackie adalah pasien berusia lanjut yang memiliki hobi safari.
Patch mencoba memberikan kondisi peperangan dengan balon dan senjata mainan
agar pasien mengingat kembali tentang safari yang pernah dilakukan sehingga
dapat mengurangi beban kesakitannya.
Pada hari berikutnya, Patch mencoba masuk
ke ruang seorang pasien laki-laki penderita kanker pancreas bernama Bill.
Sebelumnya, tidak ada satu orang pun di rumah sakit yang dapat berbicara dengan
Bill karena sifatnya kasar. Patch mencoba memberikan hiburan, tetapi si pasien
sangat marah dan sangat merasa terganggu. Keesokan harinya, Patch mencoba masuk
kembali ke kamar Bill dengan memakai baju peri dan menghibur, hingga akhirnya
Bill dapat tertawa. Berkat komunikasi yang baik, akhirnya terjalin hubungan
yang sangat dekat antara Bill dan Patch.
Pada suatu malam, Patch melihat suatu
kejanggalan pelayanan administrasi kesehatan di rumah sakit, yaitu seorang
wanita yang tidak bisa melihat keadaan anaknya karena ia tidak bisa mengisi
formulir. Lalu ia bertekad untuk membuat rumah sakit gratis yang menggunakan
humor sebagai pengobatan utama serta dokter dan pasien bekerja bersama-sama.
Tekad Patch terwujud berkat bantuan Arthur. Dengan bantuan
tersebut, Patch membuka tempat pengobatan gratis serta mengorganisir
teman-teman kuliahnya untuk bergabung secara sukarela memberikan pelayanan
kesehatan gratis bagi masyarakat. Aksi mereka pun diketahui dr. Walcott,
akhirnya dia dituduh melanggar perataran kampus karena membuka tempat praktek
tanpa izin. Ulah tersebut mengakibatkan Patch diajukan
ke dewan kehormatan kedokteran sampai ke sebuah persidangan. Untuk dapat
bertahan dan dapat melanjutkan universitasnya, dia pun mengambil arsip hasil
belajarnya untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan di sidang. Dalam sidang
tersebut, Patch memberikan penjelasan secara rasional dan sangat ilmiah
sehingga dewan senator kampus tidak menemukan alasan pengeluarannya. Akhirnya Patch
tidak jadi dikeluarkan dari kampus.
Tiga tahun kemudian, dia berhasil meraih gelar dokter dan
membuka praktik yang dijalani bersama rekan-rekannya selama 12 tahun dan
merawat lebih dari 15.000 pasien tanpa pembayaran dengan asuransi malapraktik
dan fasilitas normal. Dia membeli tanah seluas 42,5 hektar di Virginia Barat
dan membangun Rumah Sakit Gensundheit . Sekarang lebih dari 1000 dokter
mendaftarkan diri dengan meninbggalkan praktek mereka dan bergabung dengan
Patch.
PEMBAHASAN
Komunikasi merupakan
suatu hal yang memfasilitasi kesembuhan pasien dimana dengan adanya komunikasi
pasien dengan petugas kesehatan, pasien akan merasa dihargai sehingga
menumbuhkan semangat hidup pasien untuk sembuh dari sakit yang dideritanya.
Komunikasi merupakan seni menyampaikan ide, pengetahuan, sikap dengan berbagai
metode sehingga pesan yang disampaikan diterima oleh komunikan. Dalam film ini
Patch selalu bersikeras untuk bertatap muka dengan pasien dan melakukan hal-hal
yang dapat membuat pasien merasa nyaman, seperti menjadi badut, peri, tentara
perang, dan sebagainya.
Dalam
berkomunikasi perlu adanya “Frame of Reference” yaitu persamaan persepsi agar
terjadi komunikasi yang baik sehingga menghasilkan feedback yang baik sehingga
proses komunikasi dapat dimengerti dan sesuai dengan yang diharapkan. Seperti
ketika Patch mencoba menyamakan persepsi dengan Rudy pasien rumah sakit jiwa
yang memiliki trauma dengan tupai. Untuk menyembuhkan trauma yang dialami Rudy,
Patch menyamakan persepsi bahwa seolah-olah Ia melihat tupai juga dan berakting
seolah-olah membunuh tupai.
Komunikasi kesehatan didefinisikan sebagai semua jenis
komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan kesehatan. Dalam
film ini, dokter sebagai komunikator dan pasien adalah sebagai komunikan.
Komunikasi kesehatan antara dokter dan pasien yang dulu menganut pola
paternalistik dengan dokter pada posisi yang lebih dominan sudah saatnya diubah
menjadi setara antara dokter dan pasien. Sebagai tenaga kesehatan, misalnya dokter,
diperlukan adanya komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien
agar terjalin komunikasi yang baik sehingga dokter dapat memahami pasien
lebih mendalam dan lebih mudah untuk menentukan dengan cara yang bagaimana
untuk memulihkan pasien karena setiap pasien memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda.
Film Patch Adams juga menerapkan komunikasi dalam pendekatan
dengan pasien, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal.
1.
Komunikasi verbal, yaitu komunikasi
yang menggunakan lambang atau symbol bahasa. Dalam film, komunikasi verbal
dipraktikan Patch dengan menyapa pasien, berkomunikasi akrab dengan pasien, dan
mendengarkan kebutuhan pasien.
2. Komunikasi non verbal, yaitu
komunikasi yang menggunakan pesan-pesan untuk melukiskan peristiwa di luar
kata-kata terucap, misalnya dengan mimik muka dan gesture tubuh. Secara khusus,
ekspresi non-verbal menjadi elemen paling penting dalam membangun dan memelihara
hubungan dokter dan pasien yang baik. Dalam film, komunikasi non verbal
dipraktikan Patch dengan selalu tersenyum kepada pasien, bertingkah dengan
gesture seperti badut, dan sebagainya.
Menurut Cultip, dalam komunikasi terdapat 7 metode peningkatan intensitas
penerimaan pesan atau
“7C”, yaitu: Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity, Consitency
dan Capability.
1.
Credibility
Maksudnya adalah komunikator yang bersifar kredibel, terdiri
dari beberapa unsur yaitu:
a. Good Intention, yang berarti komunikator
harus memiliki itikad baik ketika berkomunikasi. Dalam film, Patch benar-benar
memiliki itikad baik untuk menolong pasien. Patch memahami kondisi psikis
pasien, sehingga dapat membuat pasien tertawa dan meringankan rasa sakit
mereka.
b. Trust Worthiness, berarti kelayakan untuk
dipercaya. Petugas kesehatan dalam menyampaikan pesan kesehatan harus
meyakinkan. Dalam film, Patch yang menjelaskan manfaat tertawa kepada dosen
Walcott sehingga pasien percaya terhadapnya.
c. Competence or Expertness, berarti keahlian. Pesan yang
disampaikan harus sesuai dengan keahlian ataupun orang yang menyampaikan pesan
harus seorang yang ahli di bidangnya. Dalam film, Patch adalah mahasiswa
kedokteran yang pintar sehingga pasien dapat menerima pesan yang dia sampaikan.
d. Personality, berarti kepribadian. Petugas
kesehatan harus memiliki kepribadian yang baik, bersikap sesuai etika tenaga
kesehatan agar pasien pun dengan senang hati menerima pesan yang disampaikan.
e. Character, berarti watak. Petugas
kesehatan harus memiliki watak yang baik, seperti kejujuran. Dalam film, Patch
selalu jujur dalam menyampaikan informasi, tidak dibuat-buat ataupun mengada-ada.
Seperti pada adegan Patch berjanji mewujudkan fantasi nenek yang ingin mandi di
kolam mie, Patch berkata jujur dengan menepati janjinya.
f. Dynamic, berarti kondisi dinamika yang
tinggi. Petugas kesehatan yang telah memiliki jam terbang tinggi dalam hal
menolong pasien, maka akan lebih dipercaya. Patch sejak di rumah sakit jiwa
telah mengobati teman-temannya. Dia juga berhasil meringankan rasa sakit
pasien penyakit kanker baik dari anak-anak, dewasa hingga lansia. Setiap hari
berkomunikasi secara intens dengan pasien sehingga pasien dapat menerima pesan
yang disampaikan.
2.
Context
Merupakan kesesuaian pesan dengan
kenyataan masyarakat. Dalam film, Patch berpendapat bahwa humor adalah
hal yang sesuai untuk meringankan rasa sakit pasien. Hal tersebut dia buktikan
dengan berperan sebagai badut untuk menghibur pasien anak-anak penderita kanker
yang selalu berkutat dengan mesin terapi dan merasakan penderitaan.
3.
Content
Yaitu penggunaan kata sesuai
audience. Ketika patch melakukan komunikasi terhadap pasien-pasien dirumah
sakit, patch menyesuaikan dengan keadaan pasien. Patch berdandan seperti badut
ketika melakukan komunikasi dengan pasien anak-anak. Selain itu, Patch
memberikan komunikasi terhadap jackie, pasien usian lanjut yang gemar
bersafari, yaitu dengan mensimulasikan ruangan pasien seperti tempat safari
beserta senjata mainannya sehingga lebih menarik dan lebih mudah ditangkap oleh
komunikan atau pasien.
Merupakan perumusan yang disampaikan
jelas, terperinci dan tidak membingungkan. Terlihat dalam adegan Patch
menjelaskan dalam persidangan bahwa tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Alasan yang disampaikan tentang manfaat tertawa bagi kesehatan jelas, rinci dan
tidak membingungkan.
5.
Continuity
Merupakan pesan yang diulang-ulang
tetapi bervariasi dalam penyampainnya. Continuity ditunjukkan
saat Patch tidak bosan untuk menyadarkan dokter, dekan, serta profesor di
sekolahnya untuk segera mengubah metode yang terkesan kaku dengan cara terus
menerus mengunjungi pasien.
6.
Consitency
Yaitu pesan tidak bertentangan dari
awal sampai akhir. Dari awal hingga akhir cerita, Patch selalu mengatakan bahwa
penyembuhan dapat dicapai dengan peningkatan kualitas hidup bukan dengan
memperpanjang hidup. Patch tidak menyerah untuk menjalankan misinya walaupun
banyak rintangan.
7.
Capability
Artinya komunikator mampu
menjelaskan dengan jelas dan akurat.
a.
Pesan dirancang untuk menarik
perhatian. Hal tersebut dilakukan Patch yang menjadi badut agar menarik
perhatian anak penderita kanker sehingga lupa akan sakitnya.
b.
Menggunakan simbol-simbol yang
sesuai dengan komunikan, seperti simbol Patch tersenyum dengan pasien sebagai
tanda keakraban.
c.
Memberikan motivasi dan solusi.
Dalam film, Patch memotivasi kakek dan nenek yang sedang sakit parah dengan
mewujudkan imajinasinya agar merasa dianggap dan dibutuhkan sehingga bisa
teratur menjalani pengobatan. Patch juga memberikan solusi agar tercapai
kesembuhan adalah peningkatan kualitas hidup bukan mempertahankan hidup.
d.
Adanya perimpitan kepentingan.
Menurut Patch tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Patch
menerapkan metode humor dalam pengobatan untuk membuat pasien merasa gembira
sehingga mereka bisa tertawa dan tidak merasa sakit.
KESIMPULAN
1.
Film Patch Adams memberikan
pelajaran yang sangat berharga dan memberikan makna dalam bidang komunikasi
kesehatan. Metode pengobatan pasien hendaknya tidak hanya melihat sisi badaniah
saja, melainkan harus memperhatikan juga sisi rohaniahnya.
2.
Sebagai tenaga kesehatan, diperlukan
adanya komunikasi komunikasi verbal dan non verbal agar komunikasi dapat
efektif sehingga penyampaian pesan dapat diterima oleh pasien.
3.
Dalam komunikasi, hendaknya
menggunakan metode “7C”. Metode “7C” meliputi credibility, content,
context, clarity, continuity, consistency dancapability. Metode
tersebut perlu dilakukan petugas kesehatan ketika berkomunikasi dengan pasien
dalam rangka peningkatan intensitas penerimaan pesan oleh pasien.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Post a Comment