TUGAS
TERSTRUKTUR
MATA
KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN
HOSPITAL
INFORMATION SYSTEM (HIS)
“Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)”
Disusun oleh :
1.
Natalia Dessy P.N G1B014061
2.
Rani Nurlistiawati G1B014064
3.
Syifa Waras Utami G1B014068
4.
Hanifah Khulsum G1B014069
5.
Rosiana Nurul G1B014070
6.
Nur Vianingsih G1B014071
Kelas A
Kelompok 8
KEMENTRIAN
RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring
dengan adanya era globalisasi, perkembangan teknologi semakin meningkat.
Perkembangn teknologi tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan seluruh
bidang, termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum yang
harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan/kedokteran berkembang sangat pesat dan hal ini harus diikuti
oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu sehingga mempermudah
penyelesaian masalah yang semakin kompleks di rumah sakit.
Sebagai
salah satu fasilitas pelayanan kesehatan,
rumah sakit merupakan bagian dari sumber daya
kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, karena berbagai
jenis tenaga kesehatan yang ada
dengan perangkat keilmuannya masing-masing saling
berinteraksi
satu sama lain.
Saat ini, hampir seluruh rumah sakit berlomba–lomba mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan menerapkan teknologi yang canggih pada sistem
pelayanannya. Salah satu penerapan
teknologi yang dikembangkan pada sistem
pelayanan rumah sakit adalah sistem informasi rumah sakit berbasis komputer. Sistem informasi rumah sakit tersebut
dapat mendukung perubahan serta perbaikan segala aspek di rumah sakit, baik
dari segi sarana dan prasarana, finansial, perlengkapan alat-alat medis maupun
sumber daya manusia.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Rumah Sakit?
2. Apa tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit?
3. Apa tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
4. Apa saja sub sistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
5. Bagaimana bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi
Rumah Sakit?
6.
Apa
saja faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Rumah Sakit
2.
Untuk
mengetahui tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit
3.
Untuk
mengetahui tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit
4.
Untuk
mengetahui subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
5.
Untuk
mengetahui bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi Rumah Sakit
6.
Untuk
mengetahui faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit
BAB
II
ISI
A. Pengertian
Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah
merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit dimana dalam
sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa
dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada paien dapat dilakukan
dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan
kepuasan kepada pasien (Kusumadewi,
2009).
Menurut Paul
R. Vegoda (1987), sistem informasi rumah sakit (HIS) didefinisikan sebagai
sistem informasi yang terintegrasi yang meningkatkan perawatan pasien dengan
meningkatkan pengetahuan pengguna dan mengurangi ketidakpastian sehingga
rasional keputusan harus dibuat dari informasi yang diberikan. Haux, Schmücker,
dan Winter (1996) memandang sistem informasi rumah sakit sebagai seluruh
informasi pengolahan dan subsistem penyimpanan informasi rumah sakit, dimana
ianya tidak hanya tentang sistem komputer dan jaringan, dan aplikasi berbasis
komputer sistem yang diinstal pada mereka, tapi itu juga tentang informasi di
rumah sakit secara keseluruhan.
B. Tujuan
Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut
Mukhtar (2008), tujuan Sistem
Informasi Rumah Sakit adalah untuk menyiapkan informasi untuk kepentingan
pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi itu sendiri, dan subsistem antara
lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya.
Adapun
tujuan lainnya antara lain:
a.
Merumuskan kebijakan
bidang perumahsakitan
b.
Menyajikan
informasi rumah sakit secara nasional
c.
Melakukan pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.
Sedangkan menurut Aghazadeh (2012), tujuan dari
sistem informasi rumah sakit (HIS) adalah
mendukung kegiatan rumah sakit di tingkat
praktis, taktis, dan strategis. Dengan kata lain, tujuan dari Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) adalah menggunakan komputer dan peralatan
komunikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, pengolahan, pembacaan, dan komunikasi antara
pasien yang peduli dengan administrasi data pada semua kegiatan rumah sakit dan
memenuhi semua kebutuhan
konsumen. Secara umum, tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dapat
diringkas sebagai
berikut:
a.
Meningkatkan efisiensi
staf
b.
Menghilangkan
duplikasi dan prosedur yang tidak perlu
c.
Menggunakan komputer
sebagai alat kerja
d.
Statistik dan teknik pencarian data lebih cepat dan
lebih akurat
e.
Meningkatkan kualitas
dari status kesehatan
f. Menciptakan metode kerja yang
modern sistem dan metode kerja
standar rumah sakit yang terstandardisasi
g.
Sistem komunikasi
data antara rumah sakit dan medis
h. Negara mencapai basis data
terdistribusi di negara
dan menciptakan hubungannya dengan Jaringan
Kesehatan Dunia
i.
Mempromosikan kesehatan
masyarakat
C. Tugas dari
Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Payam Homayounfar (2012), tugas yang paling penting dalam
informasi rumah sakit sistem dapat diringkas sebagai berikut:
1. Penyimpanan dan pemantauan kondisi
pasien:
·
Mengakurasi dan menyimpan secara elektronik catatan
medis pasien (misalnya alergi obat) disediakan
·
Mengatur sistem peringatan visual dan audio
·
Interval waktu dan / atau periode pengujian untuk tes pada
pasien menjadi spesifik
·
Pengolahan data dan analisis untuk keperluan statistik dan penelitian
berorientasi tujuan
·
Menampilkan status rawat inap dan rawat jalan serta kinerja
secara keseluruhan dalam sistem informasi rumah sakit
2.
Manajemen dan aliran data:
·
Dukungan otomatis transfer data pasien antara departemen dan
lembaga-lembaga
·
Mengaktifkan grafis atau digitized diagnostik gambar dari
rumah sakit database berdasarkan sistem pengambilan terpadu
·
Tanda tangan digital, untuk menciptakan perintah internal
secara elektronik
·
Menjaga komunikasi dengan sistem informasi laboratorium
·
Pendaftaran sumber daya manusia dan properti lainnya
3.
Aspek keuangan:
·
Efisien administrasi keuangan
·
Menggunakan dan memantau obat-obatan dan efektivitas proses
Pemesanan
·
Biaya pengobatan terdaftar dan terlaporkan
·
Menyediakan representasi otomatis dari kebutuhan staf
Keperawatan
D. Subsistem
dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Sabarguna (2003), Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) terdiri dari beberapa subsistem, antara lain:
1. Subsistem Layanan
kesehatan
Subsistem ini terdiri dari :
a. Modul
rawat inap berfungsi mengelola
data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap. Di dalam modul rawat inap berfungsi untuk
mencatat tindakan rawat inap, diagnose rawat inap, informasi rincian biaya
pasien secara realtime, rincian informasi selisih biaya pasien antara tunai dan
jaminan, informasi status ruangan rawat inap, arsip data pasien rawat inap dan
Laporan. Kemudian di dalam sub laporan terdapat bagian-bagian yang meliputi
laporan tindakan rawat inap, daftar pasien rawat inap, daftar tarif ruangan,
daftar tarif tindakan rawat inap, rincian biaya perawatan per pasien, rekap
biaya perawatan per pasien, rincian jasa dokter, rekap jasa dokter, laporan
pasien inap, dan laporan pasien pulang.
b. Modul
rawat jalan berfungsi mengelola
data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan Dalam modul rawat jalan
berfungsi untuk mencatat pembayaran transaksi rawat jalan pasien, pembayaran
pasien luar, dan Laporan. Kemudian di dalam sub menu laporan terdapat laporan
pendapatann rawat jalan(rincian), laporan pendapatan rawat jalan(rekap), rekap
rawat jalan berdasarkan poliklinik, Rekap Rawat Jalan Berdasarkan dokter, Rekap Rawat Jalan
Berdasarkan tindakan, daftar tariff rawat jalan, rincian jasa dokter rawat
jalan, rekap jasa dokter rawat jalan, rekap pendapatan kasir rawat jalan dan
rekap pendapatan kasir kasir rawat jalan per dokter
c. Modul
layanan penunjang medis yang termasuk
di dalamnya tindakan medis, pemeriksaan laboratorium, dsb.
2.
Subsistem
Rekam Medis
Informasi
rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok data yaitu : data master pasien, data
akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok data tersebut
dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu:
a.
Data mengenai identitas
pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien, demografi, penanggung jawab
medis dan keuangan pasien.
b.
Data
mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan, dokter
yang menangani, status diagnosa terakhir.
c.
Data mengenai catatan
kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai riwayat penyakit dan
kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik, penunjang medis dll),
diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan oleh dokter,
perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
d.
Data mengenai biaya
layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya pendaftaran, konsultasi,
tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang medis, pemakaian obat
dan pemakaian peralatan
3.
Subsistem
Personalia
Subsistem
Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga
administratif rumah sakit. Berikut
adalah modul-modul yang terdapat dalam personalia:
a. Modul
data pribadi dokter
Dalam
modul ini akan ada rekap data pribadi dari dokter. Data yg berkenaan dengan ciri seseorang, misal nama, umur,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan kedudukan dl keluarga.
b. Modul
data gaji, fee, tunjangan dll
Dalam
modul ini terdapat rekap data gaji, tunjangan bahkan tambahan gaji bagi
karyawan/pegawai yang lembur.
c. Modul
data kepegawaian dokter (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam
modul ini akan ada rekap data kepegawaian di rumah sakit. meliputi bagiannya
serta jabatannya di rumah sakit tersebut.
d. Modul
history pendidikan dokter
Dalam
modul ini akan ada rekap history pendidikan dokter yang bekerja di rumah sakit
ini. Rekap data pendidikan meliputi tempat dokter tersebut melakukan pedidikan.
e. Modul
history kesehatan dokter
Dalam
modul ini akan merekap data kesehatan dari dokter yang bersangkutan. meliputi
tentang riwayat kesehatan yang bersangkutan, pernah mengalami berbagai penyakit
apa saja dan apa memiliki alergi tertentu.
f. Modul
data pribadi karyawan
Dalam
modul ini akam ada rekap data pribadi dari pegawai. data yg berkenaan dengan ciri
seseorang, misal nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan
kedudukan dl keluarga.
g. Modul
data kepegawaian karyawan (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam
modul ini akam merekap data kariawan di dalam keterkaitannya dengan jabatan di
rumah sakit. meliputi bagian, jabatan, poli dll di rumah sakit tersebut.
h. Modul
pendapatan / fee dokter perbulan
Modul
ini akan merekap data gaji dari dokter perbulan yang harus di bayarkan oleh
rumah sakit.
i.
Modul pencetakan pendapatan / fee dokter
perbulan
Dalam
modul ini akan ada pencetakan dari pendapatan dokter perbulan yang akan di
cetak perbulan.
4. Subsistem Keuangan
Sistem Keuangan SIRS dimulai dari
Billing Pasien, Penagihan dan Akuntansi. Modul ini digunakan untuk menghitung
segala Aktifitas Pasien di rumah sakit yang berhubungan dengan keuangan, modul
ini bersifat on-line disemua lini sehingga perhitungan biaya dapat dilakukan
dengan cepat dan terpusat. Menu billing dapat di monitor setiap saat oleh
petugas yang berwenang, dan modul ini berakhir di penagihan akhir pasien.
Modul ini juga on-line kemodul Akuntansi
khususnya di AR (Account Receivable) sehingga untuk kepertuan administrasi
keuangan tidak perlu ada entry ulang. Petugas keuangan tinggal melakukan
posting data. Yang termasuk dalam modul ini adalah :
a. Perhitungan
Beban Biaya
b. Pembayaran
di Kasir
c. Pengembalian
Deposit /Uang Muka oleh Bendahara
5.
Subsistem
Sarana dan Prasarana
Suatu rumah sakit tidak
dapat berfungsi dengan baik tanpa didukung dengan perlengkapan rumah sakit
sebagai sarana rumah sakit. Perlengkapan rumah sakit merupakan segenap benda
atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan rumah sakit.
·
Sarana
Rumah Sakit
Jadi
pada system informasi rumah sakit yang kami buat akan berisi beberapa sarana
yang berupa alat seperti :
a.
Alat
pembalut.
b.
Alat-alat
perawatan
c.
Alat - alat
penampungan
d. Hospital Wares/ Utensils
e.
Jarum
Suntik
f.
Semprit
g.
Alat-alat
bedah
h.
Alat-alat
kedokteran umum
·
Prasarana
Rumah Sakit meliputi bangunan pendukung seperti :
a.
Rawat Jalan
b.
Rawat Inap
c.
Gawat
Darurat
d.
Operasi
e.
Ruang
radiologi
f.
Laboratorium
g.
Ruang
sterilisasi (CSSD)
h.
Ruang
farmasi/apotik
i.
Ruang
diklat
j.
Ruang adm.
& kantor
k.
PKMRS
l.
Ruang
menyusui
m. Ruang tenaga kesehatan
n.
Ruang
ibadah, r. tunggu
o.
Ruang
mekanik
p.
Dapur
q.
Laundry
r.
Kamar
jenazah
s.
Taman terapetik
t.
Penghijauan
dan
Parkir
·
Detail dari modul ini
terdiri dari :
a. Data
Pemasok
b. Order
Pembelian
c. Invoice
d. Laporan
Pengadaan Barang
e. Data
Gudang / Depo
f. Posisi Stock Awal
g. Permintaan
barang
h. Barang
Ketuar
i.
Barang Masuk
j.
Laporan Stock Barang
6.
Subsistem
Farmasi atau Obat
Manajemen Farmasi dilakukan dengan
menggunakan On-Line Sistem baik untuk pengeluaran ke pasien melalui resep yang
dikirim secara On-line dari dokter maupun pada saat permintaan persediaan ke
gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep sudah lengkap termasuk resep obat
racikan yang akan mengurangi persediaan di Instalasi Farmasi.
E. Hubungan
antar Subsistem Informasi Rumah Sakit
Skema
hubungan antar subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit secara
global dapat dilihat dari gambar berikut.

F. Pengaplikasian
Sistem Informasi Rumah Sakit

1.
Login sistem dengan memasukkan username dan password

2.
Klik ikon registrasi di tab menu

3.
Pilih nama pasien

4.
Klik tab transaksi OPD

5.
Mengisi data informasi dan klik
save

6.
Klik ikon modul dokter di tab menu

7.
Klik nama pasien dan klik serve

8.
Klik link untuk melihat diagnosis

9.
Isi riwayat pasien dan SOAP detail


10.
Untuk
melihat hasil lab riwayat pasien, klik tab result history

11.
Klik view
result untuk melihat hasil lab

12.
Kembali ke
modul dokter

13.
Setelah dokter selesai
mendiagnosis pasien, pilih menu patient, dan klik done

14.
Pasien dapat membayar tagihan
dengan memilih modul kasir di menu

15.
Pilih nama pasien dan klik Charge
itu membayar


16.
Klik
Charge yang menghubungkan ke item/servis yang ada

17.
Masukkan
jumlah tagihan, lalu klik Charge

18.
Untuk
menggunakan diskon, cukup klik other discounts dan masukkan data


19.
Kemudian
klik Post OPD Payment dan konfirmasi dengan klik OK

20.
Masukkan
besar tagihan, lalu klik post

Dalam
pengaplikasian sistem informasi rumah sakit di atas, kita dapat mengetahui
bahwa sistem informasi rumah sakit dapat mempermudah dokter maupun tenaga
kesehatan lain untuk menginput data registrasi pasien, mencatat rekam medis
pasien, maupun dalam menyampaikan hasil diagnosis dokter ke sub bagian farmasi
atau obat, dan juga memberitahu ke sub bagian keuangan bahwa pasien sudah
mendapatkan layanan medis, kemudian melanjutkannya ke proses pembayaran tagihan
rumah sakit.
G. Faktor
Keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut
Garrido et al., (2004), beberapa faktor-faktor keberhasilan Sistem Informasi
Rumah sakit antara lain:
1.
Pertama, komitmen kepemimpinan senior untuk
melaksanakan target yang jelas dan harapan yang sangat penting untuk
keberhasilan. Perubahan proses operasional, peran pekerjaan, dan budaya
organisasi akan memerlukan sumber daya dan dukungan yang kuat dan konsisten
kepemimpinan. Semua tingkat manajemen harus diinformasikan secara jelas dan
bertanggung jawab atas tindakan kunci yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan
manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit.
2. Kedua, tepat
waktu pelaksanaan sistem informasi rawat inap sangat penting karena dampak akibat
dari penundaan pada benefit realisasi mahal.
3. Ketiga,
karena sebagian besar biaya tahunan merupakan dari biaya tenaga kerja,
manajemen senior perlu untuk bermitra dengan tenaga kerja untuk mengambil
keuntungan dari efisiensi diperkenalkan ke alur kerja oleh Sistem Informasi
Rumah Sakit.
4.
Keempat, internal kebijakan harus memerlukan dokter
dan staf garis depan untuk secara komprehensif dan akurat mengkodifikasi semua prosedur
rumah sakit. Akhirnya, alur kerja harus dirancang ulang untuk menggabungkan dan
memanfaatkan fungsi sistem.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi yang semakin meningkat kini diterapkan oleh berbagai bidang dalam
pembangunan, termasuk bidang kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan
kesehatan yang mempunyai karakteristik dan organisasi
yang sangat kompleks, seperti pelayanan
rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan
yang mencakup pelayanan rekam medis,
dan sebagainya membutuhkan Sistem Informasi Rumah Sakit untuk mengoptimalkan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem Informasi Rumah Sakit adalah
sebuah sistem informasi yang digunakan untuk rumah sakit
dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah
sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan
dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan
kepuasan kepada pasien.
Tujuan
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk
merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan,menyajikan informasi rumah sakit
secara nasional, melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
penyelenggaraan rumah sakit secara nasional. Sedangkan tugas Sistem
Informasi Rumah Sakit antara lain
mengatur penyimpanan
dan pemantauan kondisi pasien, manajemen dan aliran data, dan aspek keuangan. Selain
itu, Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki beberapa subsistem, yaitu Subsistem
Layanan kesehatan, Subsistem
Rekam medis, Subsistem
Personalia, Subsistem
Keuangan, Subsistem Sarana dan
Prasarana, Subsistem
Farmasi atau Obat. Faktor
keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit salah satunya adalah komitmen dari manajer untuk
melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit. Komitmen yang kuat dari manajer akan mengoptimalkan
pengaplikasian Sistem Informasi Rumah Sakit sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
rumah sakit dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Aghazadeh, S., et.al. 2012. Review The Role Of Hospital
Information Systemin Medical Services Development. International Journal of Computer and Engineering. Vol 4. No.6
Garrido, T., et.al. (2004).
Making the business case for hospital information systems. —A Kaiser Permanente
Investment Decision. Journal Health Care
Finance, 31(2):16–25.
Haux R, Schmücker P, Winter A. 1996. Gesamtkonzept der
Informationsverarbeitung im Krankenhaus. Management
& Krankenhaus. 11/96:45–50.
Kusumadewi
S, dkk. 2009. Informatika Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mukhtar. 2008. Analisis
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur
di BLU RSD dr. Fauziah Kabupaten Bireuen. Tesis.
Sekolah Pascasarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara
Paul R. Vegoda. 1987.
Introduction To Hospital Information Systems. International
Journal of Clinical Monitoring and Computing. Volume 4, Issue 2, pp 105-109.
Payam Homayounfar. (2012).
Process mining challenges in hospital information systems.Proceedings of the
Federated Conference on Computer Science and Information Systems. – FEDCSIS,
Wroclaw, Poland, pp. 1135–1140.
Sabarguna, B. (2003) Sistem Informasi Rumah Sakit.
Yogyakarta: Konsorium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.
ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
Ka gambar nya mana ya? Yg di pengplikasianya
ReplyDelete