LAPORAN PRAKTIKUM
MATA
KULIAH MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT
NamaAnggota :
1. Dwi Aisanti
Permatasari G1B014049
2. Syifa Waras
Utami G1B014068
3. Rosiana Nurul
Hidayati G1B014070
4. Beta Ana
Fajar G1B014089
5. Hana Nabilah G1B014099
6. Riyanti Mure G1B014103
7. Azkia Ikrima G1B014106
8.
Dhiny Afrilia Talantan G1B014108
Kelompok :
7
Rombongan :
1
Asisten :
Zahra
Rahmawati
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
KEMENTERIAN RISET
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU –
ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikrobiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme.
(Cipto, et.al., 2013)
Istilah
mikrobiologi pertama kali diperkenalkan tahun 1920-an sebagai subyek ilmu yang
mempelajari organisme mikroskopis dengan banyak manfaat untuk umat manusia
serta penyakit yang menyebabkan agen (Pepeljnjak & Kosalec 2005). Ada beberapa
definisi mikrobiologi, tetapi definisi biasa: sebuah studi mikroorganisme
(archaea, bakteri, jamur, protozoa, alga dan virus) dan memiliki interaksi
dengan organisme hidup lain dan aplikasinya. Sulit untuk melihat organisme
mikroskopis tetapi dengan bantuan mikroskop, organisme seperti bakteri dan
jamur dapat diperbesar dan terlihat dengan jelas. (Hamzah, 2010)
Mikroorganisme (mikroba,mikrobia, jasad renik) juga dapat
diartikan sebagai jasaad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil,
karenanya untuk mengamatanya perlu
dibantu dengan bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, sulit sekali untuk
dilihat dan diamati bentuknya secara baik. Sel mikroba dapat dibedakan dari sel
tumbuhan dan hewan, salah satunya secara struktural sel mikroba tidak memiliki
membran inti, umumnya hidup secara kosmopolitan, bahkan dapat hidup sebagai
bagian dari organisme multiseluler (parasit). Sel tunggal mikroorganisme memiliki
kemampuan melangsungkan proses
kehidupan, seperti tumbuh, menghasilkan energi, dan bereproduksi dengan
sendirinya. (Kusnadi, dkk., 2012)
Dewasa
ini perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian di laboratorium
sudah sedemikian pesat. Sebagai salah satu wadah tempat berkembangnya ilmu
pengetahuan tersebut adalah di instansi perguruan tinggi. Laboratorium
merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi untuk
mengembangkan suatu ilmu pengetahuan terutama dalam melakukan suatu penelitian.
(Ila, 2011)
Laboratorium
merupakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitan dan
percobaan, dalam kegiatan penelitian/percobaan tentunya menggunakan
bermacam-macam jenis alat dan bahan kimia untuk menunjang kegitannya dan
beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti air, gas, listrik dan almari asam
tentunya alat, bahan kimia dan fasiltas laboratorium beserta aktivitasnya
sangat berpotensi dalam menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan
Dalam
meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara–cara khusus untuk
mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya. Pada saat sekarang ini alat
merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang
dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan
jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu
kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah
dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. (Cipto, et al., 2013)
Peralatan
merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu
laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium
penelitian). Untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum,
pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat
laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. (Yusuf, 2009)
B.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal dan
mengetahui nama dan fungsi dari tiap-tiap alat laboratorium yang digunakan pada
praktikum mikrobiologi.
BAB
II
MATERI
DAN METODE
A. Materi
Alat-alat
yang digunakan di laboratorium pada praktikum pengenalan alat dibagi menjadi
tiga macam, antara lain: alat-alat elektrik yang terdiri dari mikroskop cahaya,
mikroskop stereo, incubator, hot plate & stirrer, Biological Safety Cabinet,
oven, autoklaf elektrik, dan colony counter; alat-alat gelas dan keramik yang
terdiri dari cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, labu erlenmeyer,
mortar dan pestle, beaker glass, pembakar bunsen, gelas ukur, drugalsky, tabung
durham, dan kaca preparat; alat-alat non gelas yang terdiri dari jarum inokulum/ose, pinset, mikropipet, rak
tabung, pH universal, filler, mili pore, minyak imersi, dan xylol
B. Metode
![]() |
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
No
|
Nama Alat
|
Gambar Alat
|
Keterangan Bagian
Alat
|
Fungsi
|
|||
Alat – Alat Elektrik
|
|||||||
1
|
Mikroskop Cahaya
|
![]() |
1. Lensa okuler
2. Pemutar lensa objektif
3. Tabung
pengamatan/okuler
4. Meja benda
5. Condenser
6. Lensa objektif
7. Pengatur kekuatan
lampu
8. Tombol on-off
9. Cincin pengatur
diopler
10. Pengatur jarak
interpupillar
11. Penjepit specimen
12. Sumber cahaya
13. Sekrup pengatur
vertical
14. Sekrup pengatur
horizontal
15. Sekrup fokus
kasar
16. Sekrup fokus
halus
17. Sekrup pengencang
tabung okuler
18. Sekrup pengatur condenser
|
Mikroskop cahaya untuk melihat
mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata.
|
|||
2
|
Mikroskop Stereo
|
![]() |
1. Lensa mata
2. Diopter
3. Kepala stereo
4. Lampu atas/bawah
5. Meja benda
6. Penjepit
7. Pengatur cahaya
8. Tombol fokus
|
Mikroskop stereo untuk melihat
mikroorganisme yang tidak terlalu kecil.
|
|||
3
|
Incubator
|
![]() |
1. Pintu
incubator
2. Tombol panel (pengatur waktu)
3.
Pengatur waktu
4. Rak incubator
5. Tombol
on--off
|
Incubator berfungsi untuk menjaga suhu tetap konstan dengan aliran
udara sebagai penghantarnya
|
|||
4
|
Hot Plate &
Stirrer
|
![]() |
1.
Gelas ukur.
2.
Stirrer.
3.
Tombol pengatur suhu (kiri).
4.
Tombol kecepatan putaran (kanan).
5.
Tombol on-off.
|
Hot plate dan stirrer
berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan yang ingin dilarutkan dengan
cara diaduk dan dipanaskan
|
|||
5
|
Biological Safety
Cabinet
|
![]() |
1. Control panel dan
layar LCD
2. Lampu UV
3. Tombol air dan gas
4. Area kerja
5. Katup pengering
6. Panel ABS depan
7. Kunci pengaman
8. Lampu neon
9. Soket
10. Kaki
11. Remote control
12. Saklar kaki
|
Biological Safety
Cabinet berfungsi untuk mensterilisasikan udara ditempat
kerja dan kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba
|
|||
6
|
Oven
|
![]() |
1. Pintu oven
2. Pengatur suhu
3.
Pengatur waktu
4. Tombol on--off
5. Rak
oven
|
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat dengan udara panas kering
pada suhu tertentu dengan aliran listrik.
|
|||
7
|
Autoklaf Elektrik
|
![]() |
1. Tombol
timer
2. Katup
pengeluaran uap
3. Pengukur
tekanan
4. Klep
pengaman
5. Tombol
on – off
6. Termometer
7. Lempeng
sumber panas
8. Aquades
9. Sekrup
pengaman
10.Batas penambahan
air
|
Autoklaf elektrik berfungsi untuk sterilisasi media maupun
alat-alat seperti pipet, scalpel, pinset, cawan petri, dll.
|
|||
8
|
Colony Counter
|
![]() |
Colony counter
berfungsi untuk mempermudah perhitungan koloni mikroba yang terbentuk.
|
||||
Alat- alat Gelas dan
Keramik
|
|||||||
1
|
Cawan Petri
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Cawan petri berfungsi untuk tempat
pembuatan kultur media.
|
|||
2
|
Pipet Ukur
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat
dari kaca.
|
Pipet ukur berfungsi
untuk mengambil cairan dengan berdasarkan volume yang kita inginkan.
|
|||
3
|
Pipet Tetes
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Pipet tetes berfungsi sebagai
pengambil larutan atau sampel dengan ukuran tetes.
|
|||
4
|
Tabung Reaksi
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Tabung reaksi
berfungsi untuk mereaksikan dua atau lebih zat dan tempat
media pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat
kapas.
|
|||
5
|
Labu Erlenmeyer
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Labu erlenmeyer berfungsi sebagai
tempat penyimpanan medium, memanaskan larutan, dan menampung hasil dari
penyaringan.
|
|||
6
|
Mortar & Pestle
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari keramik
|
Mortar dan Perstle
berfungsi untuk menghancurkan bahan kimia yang berbentuk padat.
|
|||
7
|
Beaker Glass
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Beaker Glass
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
|
|||
8
|
Pembakar Bunsen
|
![]() |
Area steril hanya
pada sekitar api
|
Pembakar bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril.
|
|||
9
|
Gelas Ukur
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca
|
Gelas ukur berfungsi
untuk mengukur volume larutan yang diinginkan, misalnya aquades, larutan
bahan kimia, dll.
|
|||
10
|
Batang L/ Drugalsky
|
![]() |
Lebih mudah digunakan
dibanding glass beads
|
Batang L/ Drugalsky
berfungsi untuk meratakan bahan pada cawan petri agar tersebar rata.
|
|||
11
|
Tabung Durham
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari gelas
|
Tabung durham berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk
akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.
|
|||
12
|
Kaca Preparat
|
![]() |
Mudah pecah karena terbuat dari kaca. Biasanya dilengkapi
dengan cover glass sebagai penutup.
|
Kaca preparat berfungsi untuk alas tempat bahan atau mikroba diamati
pada mikroskop
|
|||
Alat – alat non gelas
|
|||||||
1
|
Jarum Inokulum / ose
|
![]() |
Sebelum digunakan,
harus disterilisasi yaitu dengan dibakar sampai memijar.
|
Jarum Inokulum / ose
berfungsi untuk memindahkan biakan ke medium baru.
|
|||
2
|
Pinset
|
![]() |
Pinset berfungsi
untuk menjepit benda untuk dipindahkan.
|
||||
3
|
Mikropipet
|
![]() |
Tap sekali dan
ditahan untuk menghisap. Tap dua kali untuk memindahkan cairan. Dilengkapi
dengan tip untuk menampung cairan
|
Mikropipet digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian pada bagian yang menggembung.
|
|||
4
|
Rak Tabung
|
![]() |
Tidak bisa
menyimpan tabung reaksi untuk mikroorganisme simpanan/stock
|
Rak tabung berfungsi
sebagai tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi.
|
|||
5
|
pH Universal
|
![]() |
Pengukuran pH dapat
dilakukan setelah larutan dihomogenkan.
Kertas pH dapat
hancur bila terkena asam yang sangat kuat
|
pH universal
berfungsi untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
|
|||
6
|
Filler
|
![]() |
Memiliki 3
katup :
1. S untuk
menghisap cairan/ larutan
2. A untuk
mendorong cairan/ larutan
3. E
untuk mengeluarkan cairan/ larutan
|
Filler berfungsi
untuk menghisap larutan yang akan digunakan dari botol larutan. Filler
disambungkan pada pipet ukur.
|
|||
7
|
Mili Pore
|
![]() |
Dapat menyaring
ekstrak, serum, dll. Waktu penyaringan lama, misalnya ekstrak daun
|
Mili pore berfungsi
untuk menyaring bahan-bahan yang tidak diperlukan yang terdapat di dalam
larutan.
|
|||
8
|
Minyak Imersi
|
![]() |
Digunakan dengan cara
dioles
|
Minyak imersi
berfungsi untuk memperjelas obyek dan melindungi mikroskop itu sendiri.
|
|||
9
|
Xylol
|
![]() |
Digunakan dengan cara
dioles pada lensa.
|
Xylol berfungsi
sebagai zat untuk menjernihkan suatu spesimen atau preparat sehingga
memudahkan dalam pengamatan di bawah miroskop
|
|||
( Urief, 2013) ;
(Mahdalena,2014)
B. Pembahasan
Dari hasil yang
diperoleh dapat diketahui
bahwa masing-masing alat
mempunyai fungsi. Alat-alat tersebut
memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda, meskipun ada juga fungsi dan
tujuan pemakaian yang berbeda. Dengan
mengetahui fungsinya, maka memudahkan
praktikan untuk mengenal
alat karena pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan suatu
percobaan atau penelitian seperti
mikroskop untuk melihat
mikroba atau mikroorganisme yang
ukurannya sangat kecil, jarum ose untuk mengambil biakan dan
memindahkannya ke medium baru, mikropipet untuk mengambil air yang bervolume
kecil. Oleh karena itu, sebelum
melakukan suatu praktikum,
hal yang pertama
kali dilakukan adalah
mengenal nama alat-alat
dan fungsinya sehingga
proses praktikum dapat
berjalan dengan baik
dan efektif.
Selama bekerja di
laboratorium, akan ditemui bermacam-macam ukuran dan bentuk dari gelas dan
peralatan lain. Banyak bagian dari alat laboratorium mempunyai nama special
yang terlibat pada ilmu yang telah dipelajari. Kita akan familiar dengan bagian
yang paling mendasar dari peralatan laboratorium untuk memastikan bahwa yang
digunakan adalah benar untuk praktikumyang akan dilakukan. Seluruh barang pecah
belah dan peralatan laboratorium yang umum ditempatkan di laci. (Bob, 2000)
Fungsi-fungsi yang
telah dikenal dan diketahui dari setiap alat juga akan mempermudahkan kapan
alat tersebut harus digunakan. Sebagai contoh, pada saat ingin melakukan
isolasi, peralatan yang harus disiapkan antara lain; cawan petri, tabung
reaksi, jarum inokulum / jarum ose, pembakar bunsen, cotton bud, pipet ukur,
dan filler, dll. Sedangkan pada saat ingin melakukan sterilisasi, peralatan
yang harus disiapkan antara lain; mili pore, labu Erlenmeyer, pinset, beaker
glass, dll. Berikut adalah nama, fungsi dan keterangan alat-alat di
laboratorium.
Mikroskop
cahaya
Mikroskop
merupakan alat untuk membantu untuk mengamati benda yang sangat kecil karena kemampuan
pembesar yang kuat. Mikroskop dapat digunakan dalam sains dan pendidikan,
evaluasi properti obyek, medis domain, kontrol kualitas film tipis penyelidikan
dan analisis biomedis. (Sri, 2011)
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme
adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu
membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan
uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya
merk OlympusCH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Bagian-bagian
Mikroskop:
1)
Eyepiece / oculars (lensa okuler) berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dibentuk lensa objektif.
2) Revolving
nosepiece (pemutar lensa objektif) berfungsi ntuk memutar objektif
sehingga mengubah perbesaran.
3) Observation tube (tabung
pengamatan/ tabung okuler)
4) Stage (meja
benda) berfungsi untuk meletakkan specimen.
5) Condenser (condenser)
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6) Objective lense (lensa
objektif) berfungsi memperbesar spesimen
7) Brightness
adjustment knob (pengatur kekuatan lampu) berfungsi untuk memperbesar
dan memperkecil cahaya lampu
8) Main switch (tombol on-off)
9) Diopter
adjustmet ring (cincin pengatur diopter) berfungsi untuk menyamakan focus
antara mata kanan dan kiri
10) Interpupillar
distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11) Specimen
holder (penjepit spesimen)
12) Illuminator (sumber
cahaya)
13) Vertical
feed knob (sekrup pengatur vertikal) berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan object glass
14) Horizontal
feed knob (sekrup pengatur horizontal) berfungsi untuk menggeser ke
kanan / kiri objek glas
15) Coarse focus
knob (sekrup fokus kasar) berfungsi menaikturunkan meja benda (untuk
mencari fokus) secara kasar dan cepat
16) Fine focus
knob (sekrup fokus halus) berfungsi menaikturunkan meja benda secara
halus dan lambat
17) Observation
tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18) Condenser
adjustment knob (sekrup pengatur kondenser) berfungsi untuk menaik-turunkan
condenser
Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo atau
bisa disebut juga mikroskop
stereoskopik, adalah alat optik yang berbeda dari jenis lain dari
mikroskop dalam instrumentasi dan prinsip kerja. Seperti kita semua sadar,
mikroskop biasa memiliki satu lensa mata dan satu lensa objektif. Dalam
bertentangan dengan ini, kerja mikroskop stereo melibatkan dua set sistem
optik, yang pada gilirannya hasil dalam pembentukan dua jalur cahaya yang
berbeda. Tujuan dari konfigurasi lensa adalah untuk menciptakan gambar tiga
dimensi yang lebih jelas. Dengan demikian, dibandingkan dengan mikroskop lain
yang memberikan gambar dua dimensi, mikroskop stereo lebih unggul dalam hal
pada menciptakan, lebih baik tiga-dimensi gambar.
Prinsip kerja alat ini ilmiah hampir mirip dengan stereo
lainnya. Dalam mikroskop majemuk, gambar diperbesar dari sampel di bawah
pengamatan dibentuk oleh pencahayaan ditransmisikan. Dalam istilah sederhana,
cahaya melewati spesimen dan kemudian mencapai mata. Di sisi lain, sebuah
mikroskop stereo bekerja dengan cara iluminasi tercermin. Di sini, cahaya tidak
mengirimkan melalui objek, tapi dipantulkan kembali untuk membentuk gambar 3D
dari sampel.
Ukuran mikroskop ini lebih besar dari mikroskop majemuk,
dengan pengukuran mantan ketinggian sekitar 1-2 meter. Datang ke
bagian-bagiannya, ia memiliki dua lensa okuler atau lensa lensa mata, dan satu
lensa objektif. Mereka dihubungkan dengan tabung tubuh, yang dapat diturunkan
atau diangkat untuk memberikan gambar yang jelas. Tujuan berputar terletak di
bawah lensa mata bergerak, dan di atas pelat panggung. Berdasarkan pada model,
lensa terbuat dari plastik atau kaca. Sementara beberapa model dikonfigurasi
dengan sumber pencahayaan, lainnya memerlukan pasokan eksternal cahaya. Ada
juga tombol-tombol penyesuaian untuk mengatur cahaya dan fokus.
Incubator
Incubator adalah alat
untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini
dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk
inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Hot Plate dan stirrer
Hot plate stirrer dan
Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya
mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600
rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Biological Safety Cabinet
Biological Safety
Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang
berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa
jam sebelum digunakan.
Oven
Berfungsi untuk sterilisasi
alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi, misalnya cawan petri tabung reaksi,
Erlenmeyer, dan lain-lain. Prinsip kerjanya adalah alat yang disterilkan
dibungkus dalam kertas kemudian dimasukkan dalam oven lalu ditutup. Setelah itu
mengaktifkan tombol power dan mengatur suhu yang diinginkan, menggunakan
temperature suhu 180ºC selama 2 jam.
Autoklaf
Autoclave adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15
Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja
ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds
per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk
121oC.
Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu
alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
Cawan Petri
Cawan petri berfungsi
untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam
berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira
cukup diisi media sebanyak 10 ml.
Pipet Ukur
Pipet ukur merupakan
alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai
macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan
10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan
filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan
menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan
mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara
sekitar.
Pipet
tetes
Fungsinya sama dengan
pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu
penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media,
penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
Tabung
reaksi
Di dalam mikrobiologi,
tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung
reaksi dapat diisi media padat maupuncair. Tutup tabung reaksi dapat berupa
kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil.
Labu
Erlenmeyer
Berfungsi untuk
menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml,
250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
Gelas
ukur
Berguna untuk mengukur
volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa
pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan,
sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
Mortar
dan Pestle
Mortar dan penumbuk
(pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal
daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.
Beaker
Glass
Beaker glass merupakan
alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk
preparasi media media, menampung akuades dll.
Pembakar
Bunsen
Salah satu alat yang
berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api
yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah
dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk
sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk
memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan
bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.
Gelas
ukur
Berguna untuk mengukur
volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa
pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan,
sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
Drugalsky
Drugalsky bermanfaat untuk menyebarkan cairan di
permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata. Alat ini juga disebut spreader.
Tabung
Durham
Tabung durham berbentuk
mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk
menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam
sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).
Kaca
Preparat
Kaca Preparat atau
object glass
merupakan pelat kaca yang digunakan untuk meletakkan obyek atau sediaan. Contoh
penggunaan kaca preparat seperti pada pengamatan mikroskopik menggunakan mikroskop,
dimana obyek diletakkan pada kaca preparat yang biasanya ditutupi dengan cover
glass
(penutup
preparat).
Jarum
Inokulum
Jarum inokulum berfungsi
untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum
biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika
terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut
ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan
streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini
akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide
Culture.
Pinset
Pinset memiliki banyak
fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat
memindahkan cakram antibiotik.
pH
Indikator Universal
pH Indikator Universal berguna
untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam
pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba.
Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip
warna dicocokkan dengan skala warna acuan.
Pipet
Filler
Filler adalah alat untuk
menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai
bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3
saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A
(aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction)
merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke
atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet
ukur.
Saringan Milipore
Saringan milipore adalah
saringan yang berfungsi untuk menyaring bahan seperti ekstrak, serum, dan
lain-lain. Saringan ini merupakan membrane filter. Untuk bakteri adalah 0,22
mikron, sedangkan untuk hyst adalah 0,45 mikron. Meskipun dapat menyaring bahan
lain, waktu penyaringannya lama, misalnya penyaringan ekstrak daun.
Minyak Imersi
Minyak
emersi adalah minyak yang digunakan untuk olesan pada mikroskop, yang fungsinya
untuk memperjelas obyek dan melindungi mikroskop itu sendiri.
Imersi minyak digunakan pada saat kita akan mengamati preparat mikroskopik dengan perbesaran yang besar (10x100 misalnya). Penggunaan dilakukan dengan cara mengoleskan minyak di lensa objektif dan preparat yang akan kita amati. Minyak imersi memiliki indeks refraksi yang tinggi dibandingkan dengan air atau udara sehingga objek yang kita amati dapat terlihat lebih jelas dibandingkan dengan tanpa minyak imersi.
Imersi minyak digunakan pada saat kita akan mengamati preparat mikroskopik dengan perbesaran yang besar (10x100 misalnya). Penggunaan dilakukan dengan cara mengoleskan minyak di lensa objektif dan preparat yang akan kita amati. Minyak imersi memiliki indeks refraksi yang tinggi dibandingkan dengan air atau udara sehingga objek yang kita amati dapat terlihat lebih jelas dibandingkan dengan tanpa minyak imersi.
Xylol
Xylol
berfungsi sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen
atau preparat sehingga memudahkan dalam pengamatan.
(Dyah
Fitri, 2015)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme.
2.
Mikroorganisme
adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran
yang sangat kecil, karenanya untuk
mengamatinya perlu dibantu dengan bantuan alat.
3.
Dalam
mikrobiologi terdapat praktik untuk mengetahui, menganalisis, dan menguji suatu
mikroorganisme.
4.
Untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan.
5.
Alat-alat di laboratorium terbagi
menjadi tiga, yaitu alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan
alat-alat non gelas.
6.
Alat-alat mikrobiologi memiliki nama,
fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.
7.
Setiap alat laboratorium harus
diperhatikan cara penggunaan, perawatan,
dan penyimpanannya agar tidak rusak dan tidak mempengaruhi pengamatan
terhadap mikroorganisme yang ingin diamati dan diteliti.
B. Saran
Mahasiswa dituntut untuk memahami
nama dan fungsi masing-masing alat dengan baik sehingga dapat berguna bagi
penelitian dalam mikrobiologi. Alat-alat yang ada di laboratorium yang
ditujukan untuk praktikum mikrobiologi hendaknya dipergunakan dengan
sebagaimana mestinya dan diperhatikan pemakaiannya sehingga tidak terjadi kerusakan
yang berdampak pada penelitian pada mikroorganisme. Perawatan dapat dilakukan
dengan melakukan sterilisasi sesudah memakai alat-alat laboratorium dan
menyimpan di tempat dan suhu yang sesuai.
DAFTAR
PUSTAKA
Amanah, Ila.
2011. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (Risk Assesment) di Laboratorium
Studi Kasus di Laboratorium Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Dull, Bob. 2000. IB Chemistry Laboratory Journal. True.
Hamzah,
Ainon dan Ibrahim, Nazlina. 2011. Microbiology Students Performance at
School of Biosciences and Biotechnology. Procedia Social and Behavioral Sciences. Vol.18 301–306
Hartati, Sri, et al. 2011. The Digital Microscope and Its
Image Processing Utility.
Telkomnika. Vol.9 No.3 pp. 565~574
Husein, U.M. 2013. Pengenalan
Alat-alat Laboratorium. Medan: Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kusharyati, Dyah Fitri. 2015. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Purwokerto: Universitas Jenderal
Soedirman
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/BAB__I_PENDAHULUAN.pdf
Mahmud, Mahdalena. 2014. Mengenal Alat-alat Yang Digunakan Dalam Praktikum
Mikrobiologi. Banda Aceh
Suriantika, Cipto. 2013. Sterilisasi
dan Pengenalan Mikrobiologi. Laporan Kelompok Praktikum Mikrobiologi
Praktikum Mikrobiologi-Virologi.
Yusuf, A.R.E. 2009. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Biologi.
http://pheyraeredzairy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-pengenalan-alat-mikrobiologi. Diakses pada tanggal 9 April 2015.
ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Post a Comment